Pengertian Kegiatan Ekonomi, Jenis, Tujuan, dan Contohnya

Senin, 23 Juni 2025 | 16:24:58 WIB
pengertian kegiatan ekonomi

JAKARTA - Pengertian kegiatan ekonomi merujuk pada aktivitas yang dilakukan individu atau kelompok dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Profesi yang kita temui setiap hari mencerminkan kegiatan ekonomi yang berbeda-beda. Beberapa orang menjalankan bisnis, sementara yang lainnya bekerja di kantor atau mengajar di dunia pendidikan. 

Ada juga yang terlibat dalam aktivitas pemasaran, yang berperan penting bagi kelangsungan perusahaan. Semua aktivitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan hidup. 

Jadi, pengertian kegiatan ekonomi mencakup semua tindakan yang berhubungan dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup dan memajukan perekonomian.

Pengertian Kegiatan Ekonomi

Pengertian kegiatan ekonomi merujuk pada serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti sandang, papan, pangan, dan pendidikan. Kebutuhan ini penting untuk mencapai kesejahteraan, kemakmuran, dan kepuasan. 

Oleh karena itu, prinsip-prinsip ekonomi diterapkan agar seseorang dapat memperoleh pendapatan. Kegiatan ekonomi, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok, bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. 

Aktivitas seperti bekerja di kantor atau mengelola usaha merupakan contoh dari kegiatan ekonomi yang sudah ada sejak zaman pra-sejarah, dengan bentuk awal seperti berburu, bertani, dan beternak.

Sejarah Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi dunia tidak langsung berkembang seperti yang kita kenal saat ini. 

Sebelum sampai pada bentuk ekonomi yang ada sekarang, masyarakat zaman dahulu menjalani kehidupan ekonomi yang disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan zaman. 

Berikut ini adalah sejarah kegiatan ekonomi pada masyarakat jaman dahulu:

Masa Nomaden

Pada masa ini, manusia belum menetap di satu tempat. Mereka hidup di gua-gua atau dekat perairan, dengan api sebagai penghangat tubuh. Pakaian mereka dibuat dari kulit hewan. 

Kegiatan ekonomi yang dilakukan adalah berburu dan mengumpulkan makanan dari alam sekitar. 

Jika sumber daya alam di tempat tinggal mereka berkurang, mereka rela berjalan jauh untuk mencari tempat baru yang masih kaya akan sumber daya alam. Pembagian tugas dilakukan berdasarkan gender.

Masa Bercocok Tanam dan Beternak

Setelah hidup dalam cara nomaden selama jutaan tahun, manusia mulai mengenal bercocok tanam dan beternak. 

Berdasarkan catatan sejarah dan peninggalan artefak zaman prasejarah, para sejarawan sepakat bahwa pertanian pertama kali dilakukan di Mesopotamia sekitar tahun 8000 SM. 

Tanaman pertama yang dibudidayakan adalah gandum, jelai, kacang arab, buncis, dan flax. 

Beternak dimulai dengan pemeliharaan hewan sesuai kebutuhan, seperti sapi untuk membajak sawah, anjing untuk menjaga dari hewan pengganggu, dan kuda untuk dijadikan tunggangan. 

Pada masa ini, ekonomi manusia didasarkan pada sistem barter, yaitu tukar-menukar barang sesuai dengan nilai yang dimiliki masing-masing.

Masa Perundagian

Pada masa perundagian, manusia mengalami perkembangan yang lebih pesat. Mereka mulai menggunakan alat-alat dari logam untuk pertanian. 

Kebutuhan manusia semakin berkembang, sehingga muncul berbagai alat rumah tangga, peralatan dapur, dan senjata. Selain itu, pada masa ini, manusia mulai mengenal agama dan budaya. 

Dengan bertambahnya kebutuhan manusia, perdagangan mulai berkembang. Para saudagar melakukan perdagangan dengan melintasi daratan yang luas.

Jenis Kegiatan Ekonomi

Ekonomi dapat dikategorikan berdasarkan ukuran dan cakupannya menjadi dua, yaitu makroekonomi dan mikroekonomi. 

Makroekonomi membahas ekonomi dalam skala negara atau regional secara keseluruhan, sedangkan mikroekonomi lebih fokus pada perilaku konsumen dan perusahaan. 

Sementara itu, berdasarkan jenis kegiatan pekerjaannya, ekonomi mencakup beberapa jenis aktivitas, antara lain produksi, distribusi, dan konsumsi barang atau jasa. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai kegiatan ekonomi.

Kegiatan Ekonomi Produksi

Produksi adalah tindakan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Terdapat tiga jenis hasil produksi: barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi. Jenis-jenis produksi meliputi:

  • Produksi Ekstraktif: seperti ekstraksi minyak bumi, pengeboran gas bumi.
  • Produksi Agraris: seperti hasil pertanian seperti sayuran, buah, dan padi.
  • Produksi Industri: seperti pembuatan makanan, minuman, pakaian, sepatu, mesin, dan alat elektronik.
  • Produksi Perdagangan: termasuk perantara, trader, atau makelar.
  • Produksi Jasa: seperti layanan konsultan, manajemen keuangan, pendidikan, penerjemah bahasa, dan pelayanan kesehatan.

Dalam proses produksi, beberapa faktor memengaruhi kelancaran kegiatan ini, di antaranya sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kemampuan kewirausahaan.

Kegiatan Ekonomi Distribusi

Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang bertujuan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan ini sangat penting karena memungkinkan produk sampai ke konsumen. 

Tanpa distribusi, konsumen akan kesulitan memperoleh barang yang mereka butuhkan. Dengan demikian, distribusi menjadi penghubung antara produksi dan konsumsi. 

Faktor yang memengaruhi distribusi meliputi jumlah produk, luas wilayah, sifat produk, biaya, sarana transportasi, kondisi pasar, faktor perusahaan, dan sarana komunikasi.

Kegiatan distribusi mencakup pemasaran produk, penulisan informasi produk, penyortiran, pengangkutan, penjualan dengan harga yang bersaing, serta memastikan ketersediaan stok produk di pasar. Ada tiga jenis distribusi:

  • Distribusi Langsung: Proses distribusi dilakukan langsung oleh produsen kepada konsumen, biasanya oleh produsen kecil dengan sistem yang lebih sederhana.
  • Distribusi Tidak Langsung: Distribusi dilakukan melalui perantara seperti distributor, dengan barang yang didistribusikan dalam jumlah besar dan nilai transaksi tinggi.
  • Distribusi Semi Langsung: Produsen dapat mengontrol distributor, meskipun distribusi tetap dilakukan oleh pihak ketiga, biasanya digunakan untuk produk mahal dan mewah.

Kegiatan Ekonomi Konsumsi

Kegiatan ekonomi konsumsi adalah aktivitas di mana barang dan/atau jasa dari produsen atau distributor dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Individu yang terlibat dalam kegiatan ini disebut konsumen. 

Ketika kebutuhan konsumen terpenuhi, mereka dapat melanjutkan kegiatan ekonomi lainnya yang akan berdampak pada pergerakan ekonomi negara.

Contoh kegiatan konsumsi meliputi membeli bahan pangan seperti ayam, sayur, beras, membeli pakaian lebaran, peralatan rumah tangga, hingga pemeriksaan kesehatan ke dokter. Kegiatan konsumsi dapat dikenali melalui beberapa ciri sebagai berikut:

  • Dilakukan untuk konsumsi pribadi, bukan untuk dijual atau didistribusikan kembali.
  • Nilai barang atau jasa yang dikonsumsi akan habis, meskipun dalam waktu yang berbeda-beda.
  • Barang atau jasa yang dikonsumsi memberikan manfaat atau nilai tambah bagi konsumen.
  • Transaksi barang atau jasa dilakukan melalui jual-beli.

Kegiatan konsumsi sangat penting bagi perekonomian negara, karena dapat mendukung aktivitas produksi, memengaruhi penyesuaian tarif upah minimum pekerja, serta berperan sebagai titik awal dan akhir dalam kegiatan ekonomi. 

Selain itu, konsumsi juga dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan di suatu negara. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat merugikan, karena dapat memengaruhi kondisi keuangan pribadi, keluarga, bahkan negara. 

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang bijaksana dalam menjalankan kegiatan konsumsi.

Tujuan Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi tidak dilakukan tanpa tujuan tertentu. Tujuan utama dari kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan sekarang maupun di masa depan. 

Misalnya, saat seseorang bekerja dan memperoleh uang, uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Berikut adalah beberapa tujuan lain dari kegiatan ekonomi:

Mendapatkan uang, keuntungan, dan kekayaan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan masa depan, kita membutuhkan kekuatan finansial yang stabil. 

Melakukan kegiatan ekonomi adalah salah satu cara untuk memperoleh penghasilan, keuntungan, dan kekayaan yang mendukung kestabilan finansial.

Pemanfaatan sumber daya.

Sumber daya yang ada, seperti tanah, kendaraan, sumber daya alam, modal, dan hasil pertanian, perlu dimanfaatkan dengan bijak agar memberikan manfaat dan nilai yang optimal.

Mengikat secara hukum.

Kegiatan ekonomi hanya dianggap sah jika dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Aktivitas yang menghasilkan uang atau kekayaan melalui cara ilegal, seperti perampokan, pencurian, korupsi, atau penyelundupan, tidak dapat disebut sebagai kegiatan ekonomi.

Menggunakan akal sehat.

Untuk memaksimalkan penghasilan dan keuntungan, penting untuk melibatkan akal sehat atau rasionalitas dalam pemanfaatan sumber daya. Dengan strategi yang tepat, usaha yang sama dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Dapat diterima secara sosial.

Kegiatan ekonomi yang berjalan dengan lancar adalah yang sesuai dengan nilai dan norma sosial masyarakat. Jika kegiatan ekonomi tidak sejalan dengan nilai-nilai sosial, masyarakat akan menolaknya. 

Misalnya, perdagangan minuman keras mungkin tidak akan diterima di kampung yang menjunjung tinggi nilai agama dan kesehatan, sehingga perdagangan tersebut bisa gagal.

Selain itu, tujuan kegiatan ekonomi juga mencakup:

  • Menentukan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan.
  • Mengklarifikasi kesesuaian produk dengan kebutuhan.
  • Membandingkan kualitas barang dan jasa yang akan digunakan.
  • Menentukan prioritas dalam pemenuhan kebutuhan.
  • Membuat pertimbangan tentang untung-rugi dari pilihan yang diambil.
  • Memperlancar perputaran ekonomi negara.
  • Mengurangi tingkat kemiskinan di negara tersebut.

Contoh Kegiatan Ekonomi

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan ekonomi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat:

  • Memproduksi ayam potong, masakan kuliner, sabun, sepatu, dan produk lainnya.
  • Melakukan pembelian bahan baku untuk proses produksi.
  • Menyewa truk untuk keperluan pengangkutan barang.
  • Membayar upah kepada tenaga kerja.
  • Bekerja di kantor dengan tujuan untuk memasarkan produk.
  • Menjalin kerjasama dengan pabrik untuk mendistribusikan produk makanan dan minuman ke supermarket.
  • Menjadi penulis, guru, atau content creator dalam bidang pendidikan.
  • Membeli saham perusahaan untuk mendukung operasional perusahaan dengan tambahan modal.

Dan masih banyak kegiatan ekonomi lainnya yang dilakukan oleh masyarakat.

Sektor-sektor Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi dapat dibagi menjadi lima sektor besar, yaitu:

Sektor Primer

Sektor ini berfokus pada produksi atau ekstraksi bahan mentah yang mencakup kegiatan seperti pertanian, kehutanan, penggembalaan, pertambangan, penggalian, berburu, dan sebagainya.

Sektor Sekunder

Sektor ini mengolah barang mentah menjadi barang jadi. Kegiatan yang termasuk dalam sektor sekunder antara lain konstruksi, manufaktur, tekstil, otomotif, peleburan logam, industri farmasi, dan kimia. 

Pekerja di sektor sekunder dapat terdiri dari pekerja terorganisir maupun yang tidak terorganisir.

Sektor Tersier

Sektor ini umumnya terkait dengan industri jasa yang menjual hasil produksi dari sektor sekunder. Selain itu, sektor tersier juga menyediakan jasa komersial untuk sektor-sektor lain serta masyarakat umum. 

Contoh kegiatan di sektor ini adalah distributor grosir dan retail, jasa pengiriman barang, restoran, pemasaran, dan penyebaran brosur.

Sektor Kuarter

Sektor kuarter berhubungan erat dengan sektor tersier, tetapi kegiatannya memerlukan keahlian intelektual khusus yang berfokus pada inovasi teknologi. 

Beberapa contoh sektor kuarter termasuk teknologi informasi, pendidikan, penelitian, kebudayaan, dan perpustakaan.

Sektor Kuiner

Sektor ini terdiri dari lembaga-lembaga profesional yang eksklusif dan terlibat dalam kegiatan seperti universitas, pemerintah, sains, dan kesehatan.

Bagaimana jika Kegiatan Ekonomi Tersendat?

Kondisi perekonomian suatu negara sangat bergantung pada kelancaran kegiatan ekonomi yang berlangsung di dalamnya. 

Ketika kegiatan ekonomi berjalan dengan sehat, maka kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat akan tercapai, yang pada gilirannya menciptakan negara yang damai dan stabil di berbagai sektor, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.

Namun, apabila kegiatan ekonomi terhambat atau mengalami penurunan—seperti yang terjadi pada masa pandemi—maka kekhawatiran akan kesejahteraan rakyat muncul. 

Hal ini tidak tanpa alasan, mengingat dampak dari terhambatnya kegiatan ekonomi bisa sangat besar. 

Efeknya dapat mencakup kerugian besar bagi perusahaan, pemutusan hubungan kerja, kehilangan pekerjaan, banyaknya pedagang yang kehilangan pelanggan, ancaman kerusuhan atau penjarahan, peningkatan utang negara, terbengkalainya berbagai proyek, bahkan meningkatnya angka depresi dan bunuh diri.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor perusahaan, dan institusi pendidikan. 

Kolaborasi antara pihak-pihak ini menjadi kunci utama untuk memulihkan dan menjaga kelangsungan roda ekonomi negara.

Sebagai penutup, pengertian kegiatan ekonomi merujuk pada semua aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dari produksi hingga konsumsi barang dan jasa.

Terkini