JAKARTA - Merencanakan pendidikan anak merupakan salah satu tanggung jawab terbesar orangtua yang membutuhkan perencanaan matang. Namun, perencanaan pendidikan bukan hanya soal menyiapkan dana sejak dini, melainkan juga melibatkan anak dalam diskusi untuk memahami minat dan kebutuhan mereka. Perencana Keuangan Profesional, menegaskan bahwa melibatkan anak dalam pembicaraan terkait pendidikan sangat krusial.
“Penting juga untuk mendukung lingkungan belajar anak maka harus paham apa kebutuhan dan minatnya di mana,” ujar Rista dalam acara talkshow Cara Cerdas Kelola Keuangan: Persiapkan Anak Kembali ke Sekolah yang digelar di IKEA Jakarta Garden City.
Melalui diskusi, orangtua tidak hanya mengetahui kebutuhan nyata anak, tapi juga mampu mengarahkan dana pendidikan secara lebih efisien. Ini bisa menekan biaya yang berpotensi membengkak akibat keputusan sepihak orangtua tanpa mempertimbangkan keinginan anak.
Pola Asuh Zaman Sekarang: Dari Pemaksaan Menuju Diskusi
Pola asuh tradisional yang mengandalkan pemaksaan kehendak orangtua terhadap anak kini dianggap kurang relevan, terutama untuk generasi anak yang lebih kritis dan terbuka. Anak-anak sekarang memiliki pandangan dan pilihan yang beragam terhadap pendidikan, sehingga penting untuk melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.
“Anak zaman sekarang itu tidak bisa dipaksa harus ini dan itu, mereka harus diajak diskusi dan didengarkan kemauannya,” jelas Rista.
Diskusi terbuka ini bukan hanya soal memilih sekolah atau jurusan, tetapi juga membangun komunikasi yang sehat antar anggota keluarga. Anak yang didengar dan dihargai kemauannya cenderung lebih termotivasi dan bertanggung jawab terhadap pilihan pendidikannya.
Kapan Mulai Ajak Anak Diskusi Pendidikan?
Banyak orangtua berpikir diskusi soal pendidikan harus dimulai saat anak sudah remaja atau memasuki jenjang pendidikan menengah. Namun Rista menyarankan untuk melakukannya sejak anak masih berusia sekolah dasar.
“Walaupun dia masih SD, masih kecil, tetap harus diajak terlibat dalam merencanakan pendidikannya, supaya orangtua bisa memahami keinginannya dan disalurkan dengan tepat,” ujar Rista.
Melibatkan anak sejak dini akan membuat mereka merasa dihargai dan terlibat secara emosional dalam proses belajar. Hal ini juga mengajarkan mereka tanggung jawab atas pilihan pendidikan yang akan mereka jalani.
“Si anak pun akan lebih bertanggung jawab atas pilihannya, karena dia tahu orangtuanya sudah berkorban waktu dan biaya untuk pilihannya,” tambah Rista.
Dampak Positif Diskusi Pendidikan terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga
Selain membangun hubungan yang sehat antara orangtua dan anak, diskusi pendidikan juga berdampak positif terhadap pengelolaan keuangan keluarga. Dengan mengetahui secara jelas apa yang menjadi kebutuhan dan minat anak, orangtua bisa menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Contohnya, mendaftar anak ke berbagai kursus yang tidak diminatinya hanya akan membuang-buang uang dan waktu. Diskusi membuat orangtua dapat menyesuaikan pengeluaran dengan kebutuhan riil anak, sehingga dana pendidikan dapat dialokasikan lebih efisien dan efektif.
Rista menegaskan, “Diskusi ini membuat pengeluaran menjadi lebih efisien dan terarah, sehingga dana pendidikan bisa dialokasikan dengan tepat.”
Dengan begitu, investasi pendidikan tidak hanya menjadi beban, tetapi juga dirasakan manfaatnya secara optimal oleh seluruh keluarga.
Menyiapkan Anak Menghadapi Pilihan Pendidikan dengan Bijak
Melibatkan anak dalam diskusi pendidikan membantu mereka memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Anak belajar untuk mengelola harapan dan memilih jalur yang sesuai dengan minat dan kemampuan, sehingga potensi pemborosan akibat keputusan yang tidak tepat bisa diminimalkan.
“Anak yang terlibat juga cenderung memilih jalur pendidikan sesuai minat dan kemampuan, sehingga potensi pemborosan karena ketidaksesuaian pilihan bisa diminimalkan,” kata Rista.
Selain itu, diskusi membuka ruang bagi anak untuk bertanya dan memahami alasan di balik perencanaan pendidikan orangtuanya, yang pada akhirnya memperkuat ikatan emosional dan tanggung jawab bersama.
Kolaborasi Orangtua dan Anak Kunci Pendidikan Efisien
Mengajak anak berdiskusi tentang pendidikan sejak dini merupakan strategi penting dalam merencanakan dana pendidikan secara tepat dan membangun tanggung jawab anak. Pendekatan dialogis yang menghargai pendapat anak lebih efektif daripada pola asuh otoriter yang kerap diterapkan di masa lalu.
Menurut Rista, “Orangtua dan anak harus berjalan bersama dalam merencanakan pendidikan, supaya kebutuhan dan minat anak bisa terpenuhi secara realistis dan efisien.”
Dengan demikian, tidak hanya dana pendidikan yang bisa disiapkan secara matang, tetapi anak juga dibekali sikap mandiri dan bertanggung jawab yang akan bermanfaat sepanjang hidupnya.
Apakah Anda sudah mulai mengajak anak berdiskusi soal pendidikan mereka? Semakin cepat dilakukan, semakin baik perencanaan dan kesiapan mereka menghadapi masa depan.