Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB
Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

JAKARTA - Harga emas kembali mencatatkan rekor bersejarah di pasar domestik. Per Sabtu, 6 September 2025, emas batangan Antam diperdagangkan di level Rp 2.060.000 per gram, menembus all time high (ATH) setelah sebelumnya berada di Rp 2.044.000 per gram pada 4 September. Lonjakan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan investor: apakah saatnya menjual untuk mengamankan keuntungan, atau justru membeli lebih banyak demi memanfaatkan tren kenaikan?

Momentum Kenaikan Harga

Lonjakan harga emas bukan sekadar fenomena domestik, melainkan mencerminkan dinamika global. Harga emas dunia kini mendekati US$ 3.700 per troy ounce, mencatat performa yang mengesankan dalam setahun terakhir.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menilai kondisi saat ini justru menjadi peluang emas bagi investor yang ingin masuk. “Bisa saja harga emas dunia akan menuju di level US$ 3.700-an (per troy ounce). Saya masih optimistis bahwa harga emas dunia ini masih akan terus merangkak naik sampai 2029. Karena Trump menjabat sebagai Presiden (Amerika Serikat) empat tahun. Dalam pemerintahan Trump, kemungkinan besar akan terus bergejolak,” ujarnya kepada detikcom.

Antara Koreksi dan Prospek Panjang

Bagi sebagian investor, harga emas yang sudah tinggi menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi. Namun, Ibrahim menegaskan bahwa meskipun koreksi mungkin terjadi menjelang pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) pada 16–17 September 2025, penurunan tersebut tidak akan signifikan.

“Ya, ini harus kembali melakukan pembelian karena nanti terjadi koreksi pun juga, harus diingat bahwa supply and demand itu tidak seimbang. Sehingga, harga (emas) itu walaupun turun, turunnya tidak terlalu tajam,” jelasnya.

Artinya, bagi investor dengan perspektif jangka panjang, fluktuasi sesaat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Faktor Pendorong Lonjakan Harga

Kenaikan emas saat ini tidak berdiri sendiri. Ada sejumlah faktor yang mendasari tren ini:

Ketidakpastian geopolitik global – konflik berkepanjangan di beberapa kawasan dunia membuat emas kembali dilirik sebagai aset lindung nilai.

Kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump – termasuk tarif proteksionis dan tekanan terhadap bank sentral, yang menambah volatilitas pasar.

Data ekonomi AS yang lemah – laporan buruk dari ekonomi AS pada awal September memicu spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga, sehingga investor berbondong-bondong ke emas.

“Karena data ekonomi Amerika di Jumat itu jelek. Ini yang membuat para spekulan menganggap bahwa Bank Sentral Amerika kemungkinan besar dalam pertemuan di tanggal 16-17 (September 2025) kemungkinan akan menurunkan suku bunga. Ini membuat investor kembali mengoleksi logam mulia sebagai safe haven,” kata Ibrahim.

Proyeksi Harga Emas Antam

Berdasarkan tren global tersebut, Ibrahim memperkirakan harga emas Antam masih berpeluang naik lebih tinggi lagi. Menurutnya, emas batangan dalam negeri bisa terkerek hingga Rp 2.200.000–Rp 2.300.000 per gram jika reli berlanjut.

“Kemungkinan besar kalau terus mengalami lonjakan-lonjakan itu bakal ke Rp 2,2 juta (per gram), ya bisa saja ke Rp 2,3 juta (per gram),” jelasnya.

Dengan prediksi ini, investor dihadapkan pada dilema strategis: mengamankan keuntungan di harga puncak atau menambah kepemilikan emas untuk menanti kenaikan berikutnya.

Strategi Investor

Menghadapi kondisi harga yang sudah sangat tinggi, ada beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan investor:

Bagi yang sudah lama memegang emas: menjual sebagian bisa menjadi langkah aman untuk merealisasikan keuntungan sambil tetap menyisakan porsi investasi.

Bagi calon investor baru: masuk secara bertahap (dollar cost averaging) bisa mengurangi risiko jika harga terkoreksi.

Bagi investor jangka panjang: fokus pada prospek emas sebagai aset lindung nilai hingga 2029, seperti yang diproyeksikan Ibrahim, bisa lebih menguntungkan daripada terjebak pada fluktuasi jangka pendek.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB