Lebih dari 157 Ribu Penumpang Padati Daop 7 Madiun Selama Mudik Lebaran 2025, Stasiun Madiun Jadi yang Tersibuk

Selasa, 08 April 2025 | 09:56:10 WIB
Lebih dari 157 Ribu Penumpang Padati Daop 7 Madiun Selama Mudik Lebaran 2025, Stasiun Madiun Jadi yang Tersibuk

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang selama periode angkutan Lebaran 2025. Tercatat sebanyak 157.025 penumpang memanfaatkan layanan kereta api di wilayah ini untuk perjalanan mudik dan balik.

Data resmi dari KAI menunjukkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada H-2 Lebaran, yakni 29 Maret 2025, dengan 14.232 penumpang diberangkatkan dari berbagai stasiun di wilayah Daop 7 Madiun. Sementara itu, puncak arus balik terjadi pada 3 April 2025, saat 15.794 penumpang tercatat melakukan perjalanan kembali dari kampung halaman mereka.

“Arus balik masih tinggi hingga H+5 Lebaran. Pada Minggu, 6 April 2025, tercatat 13.633 penumpang berangkat. Kami perkirakan sekitar 12 ribu penumpang akan tetap memadati stasiun-stasiun,” ujar Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, saat memberikan keterangan kepada media.

Stasiun Madiun Jadi Titik Pusat Pergerakan Penumpang Terpadat

Selama masa angkutan Lebaran 2025, Stasiun Madiun menjadi titik terpadat dengan jumlah penumpang terbanyak. Sebanyak 54.788 penumpang tercatat berangkat dari stasiun ini, sedangkan 70.796 penumpang tercatat datang, menjadikan total pergerakan di stasiun ini melampaui 125 ribu orang.

Stasiun-stasiun lain yang juga mengalami lonjakan signifikan adalah:

Stasiun Kediri

Stasiun Jombang

Stasiun Blitar

Stasiun Tulungagung

Kelima stasiun ini berperan penting dalam menyokong mobilitas masyarakat selama masa mudik dan balik Lebaran 2025.

Kereta Api Tetap Jadi Pilihan Favorit Masyarakat

Meningkatnya volume penumpang tahun ini dinilai sebagai indikator kuat atas kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api. Moda transportasi ini dianggap sebagai sarana perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien, khususnya untuk jarak menengah dan jauh.

“Kepercayaan ini jadi motivasi kami untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik, terutama di momen besar seperti Lebaran,” lanjut Zainul.

Menurutnya, KAI terus melakukan berbagai pembenahan, mulai dari peningkatan fasilitas stasiun dan kereta, layanan digital untuk pemesanan tiket, hingga penambahan kereta tambahan pada masa peak season. Hal ini diharapkan mampu memberikan pengalaman mudik yang lebih baik bagi masyarakat.

KAI Terus Tingkatkan Kualitas Layanan

Selain keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan balik, PT KAI Daop 7 Madiun juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan layanan transportasi kereta api di wilayah kerja mereka.

Selama masa angkutan Lebaran 2025, KAI menerapkan sejumlah langkah strategis seperti:

Penambahan perjalanan kereta api

Pengoptimalan kapasitas angkut

Peningkatan pengawasan dan pengamanan stasiun

Penempatan petugas tambahan untuk pelayanan penumpang

Langkah-langkah ini berhasil membantu mengurangi penumpukan penumpang serta menjaga ketertiban dan kenyamanan selama periode arus mudik dan balik.

Antisipasi Pasca-Lebaran: Perjalanan Masih Tinggi hingga Pekan Kedua April

Meski Lebaran telah usai, arus perjalanan menggunakan kereta api di wilayah Daop 7 diperkirakan masih akan tinggi hingga pekan kedua April 2025. Hal ini disebabkan oleh pergeseran waktu libur dan adanya penyesuaian cuti bersama oleh beberapa instansi maupun perusahaan swasta.

“Kami tetap siaga dan menyesuaikan pola operasi agar pelayanan tetap optimal. Harapan kami, seluruh pengguna jasa bisa kembali ke aktivitasnya dengan aman dan nyaman,” kata Zainul.

Dengan lonjakan penumpang mencapai lebih dari 157 ribu orang, masa angkutan Lebaran 2025 menjadi salah satu periode tersibuk dalam sejarah operasional KAI Daop 7 Madiun. Keberhasilan dalam menangani lonjakan ini sekaligus menjadi bukti kesiapan KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat secara masif, tanpa mengesampingkan faktor keamanan dan kenyamanan.

Terkini