Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan: Dari Wedang Herbal hingga Cookie Anak Bergizi

Selasa, 08 April 2025 | 09:52:04 WIB
Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan: Dari Wedang Herbal hingga Cookie Anak Bergizi

JAKARTA– Daun kelor (Moringa oleifera), yang selama ini dikenal sebagai tanaman liar dan lalapan rumahan, kini menjelma menjadi bahan pangan bernilai tinggi. Kandungan gizinya yang melimpah menjadikan daun kelor sebagai salah satu superfood lokal yang terus dikembangkan, tak hanya di Indonesia, tapi juga di panggung internasional.

Berbagai penelitian telah mengungkap potensi luar biasa dari daun kelor. Tanaman ini mengandung sejumlah nutrisi penting seperti protein, kalsium, zat besi, hingga vitamin A, B, dan C. Kombinasi kandungan tersebut menjadikan daun kelor sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan tulang, hingga mencegah anemia.

Kelor Populer di Masa Pandemi

Popularitas daun kelor meningkat pesat terutama saat masa pandemi COVID-19 melanda. Salah satu bentuk olahan yang menjadi favorit masyarakat kala itu adalah wedang kelor. Minuman herbal ini dipercaya mampu meningkatkan sistem imun tubuh secara alami.

“Banyak masyarakat mencari wedang kelor karena sudah tahu manfaatnya, terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar seorang pelaku UMKM di bidang herbal, yang turut memproduksi wedang kelor selama pandemi berlangsung.

Selain mudah dikonsumsi, wedang kelor juga bisa dikombinasikan dengan berbagai rempah lain seperti jahe, sereh, dan madu untuk menambah khasiat sekaligus rasa.

Dari Tanaman Lokal ke Kancah Global

Tidak hanya berhenti sebagai minuman herbal, daun kelor juga mulai diolah menjadi produk pangan kekinian, salah satunya dalam bentuk cookie sehat untuk anak-anak. Inovasi ini digagas oleh dua mahasiswi Indonesia, Stella Alinneshia dan Accesstia Christy, yang saat itu tengah menempuh studi magister di bidang Food Technology dan Food Safety di luar negeri.

Mereka menciptakan produk berbahan dasar daun kelor yang dikombinasikan dengan pangan lokal bergizi tinggi seperti ubi jalar, kacang hijau, kacang merah, dan pisang. Inovasi ini berhasil membawa mereka menorehkan prestasi gemilang di panggung dunia.

“Kami ingin anak-anak bisa mengonsumsi daun kelor yang kaya manfaat, tapi dalam bentuk yang lebih disukai, seperti cookie,” ujar Stella. Ia menambahkan, “Produk ini kami rancang agar tidak hanya sehat tapi juga berbasis bahan lokal Indonesia, jadi ramah lingkungan dan mudah diakses.”

Cookie kelor ini sukses meraih peringkat ketiga dalam ajang internasional Student Fighting Hunger Food Product Development yang diselenggarakan oleh International Union in Food Science and Technology (IUFoST) pada tahun 2016. Ajang bergengsi ini mempertemukan para inovator muda dari seluruh dunia yang peduli terhadap isu kelaparan dan gizi buruk melalui pengembangan produk pangan.

Mendorong Inovasi Pangan Lokal Berkelanjutan

Inovasi olahan daun kelor menjadi contoh nyata bagaimana kekayaan alam Indonesia bisa dimanfaatkan untuk menciptakan produk pangan inovatif, sehat, dan berdaya saing global. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan konsumsi makanan bergizi, peluang pengembangan produk berbasis daun kelor semakin terbuka lebar.

Para ahli gizi dan praktisi pertanian pun mendorong agar potensi ini terus dikembangkan. Tanaman kelor yang dapat tumbuh dengan mudah di berbagai jenis tanah dan kondisi cuaca tropis membuatnya sangat cocok sebagai sumber pangan alternatif.

"Daun kelor bisa menjadi solusi pangan fungsional yang murah dan mudah diakses. Ini penting, terutama di wilayah dengan tingkat gizi rendah," kata seorang peneliti bidang pangan dari IPB University.

Tren Superfood Lokal Terus Berkembang

Fenomena tren “superfood” kini tidak lagi didominasi oleh produk impor seperti quinoa atau chia seed. Produk lokal seperti kelor, temulawak, hingga porang mulai dilirik karena kandungan gizinya tak kalah unggul.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan juga telah mengampanyekan peningkatan konsumsi pangan lokal bergizi, termasuk kelor, sebagai bagian dari Gerakan Diversifikasi Pangan.

Dengan dukungan dari berbagai pihak akademisi, pelaku industri, dan masyarakat—olahan daun kelor bukan hanya menjadi simbol inovasi pangan, tetapi juga bentuk nyata upaya melawan malnutrisi dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Terkini