JAKARTA - Insiden tragis terjadi di Bundaran Panua, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada Rabu sore 11 JUNI 2025. Dua pegawai Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo), yakni Amirudin dan Sutrisno, mengalami kecelakaan saat sedang memasang umbul-umbul. Naas, satu dari mereka, Amirudin, meninggal dunia akibat tersengat listrik.
Peristiwa nahas itu terjadi di kawasan Jalan Diponegoro, tepatnya di bundaran tugu Panua yang merupakan salah satu titik keramaian di Kabupaten Pohuwato. Kedua korban tengah menjalankan tugas pemasangan atribut institusi dalam rangka menyambut kegiatan internal atau acara tertentu yang belum dikonfirmasi secara resmi.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, kedua pegawai tersebut terlihat sedang melakukan pemasangan umbul-umbul dengan menggunakan alat bantu yang memungkinkan mereka menjangkau tiang tinggi. Saat sedang mengangkat salah satu tiang umbul-umbul, diduga ujung tiang tersebut mengenai kabel listrik tegangan menengah yang membentang di atas jalan.
Akibatnya, arus listrik langsung mengaliri tubuh korban. Amirudin yang berada paling dekat dengan tiang saat itu langsung tersengat hebat hingga tubuhnya terpental dan tak sadarkan diri. Sutrisno yang berada tidak jauh dari posisi Amirudin juga mengalami sengatan, meski dalam intensitas yang lebih ringan.
Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung berteriak meminta bantuan. Tak lama kemudian, warga bersama petugas keamanan terdekat mengevakuasi kedua korban dan membawa mereka ke RSUD Bumi Panua Pohuwato untuk mendapatkan penanganan medis.
Sayangnya, nyawa Amirudin tidak tertolong meski sempat mendapat penanganan intensif oleh tim medis. Sementara itu, rekan kerjanya, Sutrisno, kini dalam kondisi sadar dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Konfirmasi dari Pihak Bank SulutGo
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh pihak Bank SulutGo. Pimpinan Wilayah Bank SulutGo, Rudiyanto Katili, menyampaikan ucapan duka dan memastikan bahwa korban meninggal dunia saat tengah melaksanakan tugas institusi.
“Ya, benar (meninggal dunia Amirudin) dalam tugas, yang bersangkutan adalah pegawai SulutGo cabang Marisa,” ujar Rudiyanto Katili saat dikonfirmasi media, Rabu 11 JUNI 2025."
Ia juga menambahkan bahwa pihak bank turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Amirudin dan akan memberikan dukungan kepada keluarga korban. Termasuk, kata dia, dalam hal hak-hak korban sebagai pegawai dan bantuan moril maupun materiil kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Bank SulutGo sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Kami akan memastikan seluruh hak beliau dipenuhi sesuai ketentuan,” kata Rudiyanto.
Penanganan Kasus dan Investigasi
Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Pohuwato telah menerima laporan atas kejadian tersebut dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas dari Dinas Perhubungan serta PLN juga telah dikerahkan untuk mengecek infrastruktur listrik yang berada di lokasi kejadian guna menghindari insiden serupa di masa depan.
Kepolisian menyatakan bahwa pihaknya akan mendalami penyebab teknis dari kecelakaan ini, termasuk memastikan apakah ada kelalaian standar keamanan dalam proses pemasangan umbul-umbul tersebut, baik dari pihak pelaksana maupun penyedia lokasi.
“Langkah investigasi sudah kami mulai. Kami akan telusuri apakah pemasangan dilakukan sesuai prosedur keamanan atau ada unsur kelalaian yang menyebabkan korban tersengat aliran listrik,” ujar seorang petugas dari Polres Pohuwato yang enggan disebutkan namanya.
Pihak PLN Area Marisa juga sedang melakukan audit teknis terhadap jaringan kabel listrik di area kejadian, termasuk mengecek jarak aman antara kabel dengan ruang aktivitas publik. Hasil audit ini akan menjadi bahan evaluasi sistem kelistrikan, khususnya di area-area strategis dan ramai penduduk.
Reaksi dan Duka dari Masyarakat
Insiden ini memicu simpati luas dari masyarakat Kabupaten Pohuwato, khususnya rekan-rekan kerja korban dan warga Kecamatan Marisa yang mengenal korban secara pribadi. Media sosial dipenuhi dengan ucapan belasungkawa dan doa bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Beliau orang baik, selalu ramah kepada nasabah. Kami sangat kehilangan,” tulis salah satu warganet di akun media sosial resmi milik Bank SulutGo Cabang Marisa.
Beberapa tokoh masyarakat juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan mengingatkan pentingnya standar keselamatan kerja di ruang publik, terlebih jika aktivitas melibatkan infrastruktur listrik.
“Kita tidak bisa menganggap remeh pekerjaan lapangan seperti ini. Semua harus dilakukan dengan pengawasan dan peralatan yang memenuhi standar keselamatan. Nyawa adalah hal yang paling berharga,” ujar seorang tokoh masyarakat Marisa.
Komitmen Keamanan Kerja
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap kegiatan operasional, termasuk dalam tugas-tugas ringan seperti pemasangan atribut atau dekorasi. Setiap instansi, baik pemerintah maupun swasta, diimbau untuk mengutamakan keselamatan dalam penugasan di lapangan, terlebih jika melibatkan pekerjaan dekat jaringan listrik atau infrastruktur berisiko tinggi.
Bank SulutGo dalam pernyataan resminya menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur kerja lapangan, serta memperketat standar keamanan untuk seluruh aktivitas pegawai, baik yang dilakukan secara internal maupun yang melibatkan pihak eksternal.
Insiden yang menewaskan Amirudin, pegawai Bank SulutGo cabang Marisa, menjadi pengingat pahit tentang pentingnya keselamatan dalam menjalankan tugas apa pun. Kejadian ini tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan rekan kerja, tetapi juga menyentuh perhatian masyarakat luas.
Pihak bank, aparat berwenang, dan penyedia infrastruktur listrik kini diharapkan bersinergi untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Investigasi menyeluruh perlu dilakukan demi menemukan titik lemah dalam sistem pengamanan yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi, serta memastikan bahwa tidak ada lagi nyawa yang harus melayang karena kelalaian yang dapat dihindari.