Harga Emas Tembus Level Tertinggi dalam Sebulan, Didorong Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:56:25 WIB
Harga Emas Tembus Level Tertinggi dalam Sebulan, Didorong Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

JAKARTA - Harga emas mengalami lonjakan signifikan pada Jumat, 13 Juni 2025, mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya setelah serangan militer Israel terhadap Iran. Investor beralih ke emas sebagai aset safe haven, mengantisipasi potensi eskalasi konflik yang dapat mempengaruhi stabilitas pasar global.

Lonjakan Harga Emas Spot dan Berjangka

Pada pukul 01:34 GMT, harga emas spot tercatat naik 1,3% menjadi $3.428,28 per ons, mencapai level tertinggi sejak 7 Mei 2025. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk kontrak Agustus 2025 juga mengalami kenaikan 1,4%, diperdagangkan pada $3.449,60 per ons. Secara keseluruhan, harga emas telah menguat lebih dari 3,5% sepanjang minggu ini.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Lonjakan harga emas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah: Serangan militer Israel terhadap Iran meningkatkan ketidakpastian di kawasan tersebut. Israel mengklaim serangan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menghambat pengembangan senjata nuklir Iran. Akibatnya, Iran mengancam akan membalas, meningkatkan risiko konflik terbuka.

Respons Pasar terhadap Ketidakpastian: Investor cenderung mencari aset yang dianggap aman selama periode ketidakpastian politik dan ekonomi. Emas, sebagai salah satu aset safe haven, mengalami lonjakan permintaan, mendorong harga naik.

Kebijakan Moneter Global: Data ekonomi dari Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan klaim tunjangan pengangguran dan penurunan harga produsen, yang memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 55 basis poin pada akhir tahun ini. Kebijakan moneter yang longgar meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi.

Reaksi Pasar Keuangan Global

Eskalasi ketegangan di Timur Tengah menyebabkan gejolak di pasar keuangan global. Indeks saham di Asia dan Eropa mengalami penurunan tajam. Futures S&P E-mini dan Nasdaq di AS turun masing-masing 1,7% dan 1,8%. Sementara itu, harga minyak mentah Brent melonjak sekitar 9%, mencapai $75,36 per barel, mencerminkan kekhawatiran akan gangguan pasokan energi.

Di sisi lain, aset safe haven seperti dolar AS, yen Jepang, dan franc Swiss menguat. Indeks dolar AS naik 0,4% menjadi 98,07, mencerminkan pergeseran investor menuju mata uang yang dianggap lebih stabil.

Proyeksi Harga Emas ke Depan

Analis pasar memperkirakan bahwa jika ketegangan di Timur Tengah terus berlanjut atau memburuk, harga emas berpotensi menembus level psikologis $3.500 per ons. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa fluktuasi harga emas dapat terjadi seiring dengan perkembangan situasi geopolitik dan kebijakan ekonomi global.

Kutipan dari Analis Pasar

Yeap Jun Rong, seorang analis pasar dari IG, menyatakan, "Saat ini, tampaknya tidak ada hambatan bagi emas untuk terus naik, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, risiko ekonomi global yang meningkat, dan ketidakpastian tarif yang semakin mendorong daya tarik emas sebagai aset safe-haven." fsf.co.id

Perkembangan di India

Di pasar India, harga emas berjangka mencapai rekor tertinggi, menembus angka 100.000 rupee per 10 gram untuk pertama kalinya. Hal ini disebabkan oleh depresiasi rupee dan penguatan harga emas internasional. Lonjakan harga emas ini meningkatkan permintaan domestik, mengingat India merupakan konsumen emas terbesar kedua di dunia setelah China.

Dampak terhadap Harga Emas Antam di Indonesia

Di Indonesia, harga emas Antam juga mencatatkan kenaikan signifikan. Pada Jumat, 13 Juni 2025, harga emas Antam tercatat naik Rp23.000 per gram, mencapai Rp1.951.000 per gram. Kenaikan ini sejalan dengan tren global dan mencerminkan meningkatnya minat investor domestik terhadap emas sebagai instrumen investasi yang aman.

Kenaikan harga emas pada 13 Juni 2025 mencerminkan respons pasar terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan ekspektasi terhadap kebijakan moneter global. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan situasi internasional dan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi pasar emas. Diversifikasi portofolio investasi dan konsultasi dengan penasihat keuangan dapat membantu mengelola risiko dan memanfaatkan peluang yang ada.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB