Teknologi Pengukuran Canggih Jadi Kunci Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanahan

Senin, 16 Juni 2025 | 11:33:39 WIB
Teknologi Pengukuran Canggih Jadi Kunci Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanahan

JAKARTA - Perkembangan teknologi pengukuran dan pemetaan menjadi faktor krusial dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pertanahan di Indonesia. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Virgo Eresta Jaya, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi mutakhir dalam survei dan pemetaan adalah kunci utama untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangunan infrastruktur di bidang pertanahan.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan pada Rabu, Virgo menjelaskan, “Kemajuan teknologi pengukuran memungkinkan kami untuk menyediakan data spasial dan peta tematik dengan tingkat presisi tinggi, yang sangat mendukung perencanaan berbasis bukti (evidence-based planning) serta pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat.”

Teknologi Survei dan Pemetaan Modern sebagai Fondasi Pembangunan Infrastruktur

Virgo Eresta Jaya mengungkapkan, Kementerian ATR/BPN terus mendorong integrasi teknologi pengukuran canggih seperti penginderaan jauh (remote sensing), pemetaan digital berbasis satelit, serta teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dalam proses survei pertanahan. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kecepatan pengumpulan data, tetapi juga memastikan data yang diperoleh memiliki akurasi yang jauh lebih tinggi dibanding metode konvensional.

“Dengan memanfaatkan teknologi ini, kami mampu menyajikan data spasial yang lebih rinci dan peta tematik yang sangat mendukung berbagai kebutuhan, mulai dari penataan ruang, pemetaan zona pembangunan, hingga pelaksanaan proyek infrastruktur strategis,” tutur Virgo.

Manfaat Data Spasial dan Peta Tematik bagi Pemerintah dan Masyarakat

Data spasial dan peta tematik yang dihasilkan oleh Kementerian ATR/BPN menjadi dasar yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel. Hal ini juga mendukung proses pengambilan keputusan di tingkat pusat maupun daerah dengan lebih cepat dan tepat sasaran.

Menurut Virgo, data tersebut tidak hanya digunakan untuk kepentingan internal pemerintah, tetapi juga menjadi acuan bagi berbagai stakeholder, termasuk pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat umum yang membutuhkan informasi spasial dalam aktivitas mereka.

“Kami menyediakan data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi lahan, mitigasi risiko bencana, hingga penataan wilayah agar sesuai dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.

Percepatan Proyek Infrastruktur melalui Data Presisi

Virgo menegaskan bahwa dengan dukungan data spasial dan peta tematik yang akurat, proses perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur dapat berlangsung lebih efisien. Misalnya, dalam pembangunan jalan tol, jembatan, maupun fasilitas publik lainnya, pemetaan yang detail mampu mengidentifikasi kondisi geografis dan batas-batas lahan dengan tepat sehingga meminimalkan risiko konflik lahan serta kesalahan teknis.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur berjalan lancar tanpa hambatan yang disebabkan oleh ketidaktahuan kondisi pertanahan di lapangan,” katanya.

Implementasi Teknologi di Lapangan dan Kolaborasi Antar Instansi

Kementerian ATR/BPN telah mengimplementasikan berbagai teknologi pengukuran ini secara masif di seluruh Indonesia. Selain itu, Virgo juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga penelitian, dan swasta untuk mengoptimalkan pemanfaatan data spasial.

“Kami berkomitmen membangun ekosistem data terbuka yang dapat diakses dan digunakan bersama oleh semua pihak demi percepatan pembangunan nasional,” ujar Virgo.

Tantangan dan Upaya Pengembangan Teknologi Pengukuran

Meski kemajuan teknologi memberikan banyak keuntungan, Virgo menyadari masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Di antaranya adalah kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, ketersediaan perangkat teknologi yang memadai, serta pembaruan regulasi agar mendukung pemanfaatan teknologi modern.

“Kami terus mengupayakan pelatihan intensif dan peningkatan fasilitas teknologi bagi jajaran survei dan pemetaan agar dapat bekerja optimal dan menghasilkan data berkualitas,” ungkap Virgo.

Harapan ke Depan: Infrastruktur Berbasis Data Presisi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Virgo menutup pernyataannya dengan optimisme tinggi bahwa teknologi pengukuran dan pemetaan yang semakin maju akan menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Data yang akurat dan cepat tersedia akan memperkuat perencanaan tata ruang dan penataan wilayah sehingga pembangunan berjalan harmonis dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap pembangunan infrastruktur ke depan tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat luas,” pungkas Virgo Eresta Jaya.

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB