JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mengadakan Training of Trainers (ToT) yang menyasar para content creator dan jurnalis sebagai bagian dari upaya strategis memperkuat literasi dan sosialisasi ekonomi syariah di masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2025 yang digelar di Bandar Lampung pada tanggal 20 hingga 21 Juni 2025.
Menguatkan Literasi Ekonomi Syariah Melalui Pelatihan Kreatif
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Achmad P. Subarkah, yang membuka acara ToT secara resmi menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dan prinsip ekonomi syariah kepada para peserta. Tidak hanya itu, ToT juga membekali mereka dengan kemampuan teknis dalam merancang dan menyajikan konten edukatif yang menarik, informatif, serta relevan bagi audiens masa kini yang sangat bergantung pada media digital.
“Training of Trainers ini bertujuan membekali peserta dengan pemahaman yang komprehensif tentang ekonomi syariah, sekaligus mengasah keterampilan teknis mereka agar dapat mengemas informasi secara menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat luas,” ujar Achmad P. Subarkah dalam sambutannya.
Pentingnya Peran Content Creator dan Jurnalis dalam Ekonomi Syariah
Dalam era digital yang serba cepat, content creator dan jurnalis memiliki peran strategis sebagai penghubung informasi antara regulator, pelaku usaha, dan masyarakat. Melalui konten-konten yang mereka buat, edukasi ekonomi syariah dapat menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pelaku bisnis, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang mungkin belum familiar dengan konsep keuangan syariah.
Achmad menambahkan, “Dengan kemampuan yang lebih baik dalam membuat konten berkualitas, para peserta diharapkan dapat mendukung Bank Indonesia dalam memperluas pemahaman ekonomi syariah, sehingga pertumbuhan ekonomi berbasis prinsip syariah dapat lebih optimal.”
Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2025: Wadah Edukasi dan Inovasi
Training of Trainers ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2025, yang berlangsung selama dua hari di Bandar Lampung. FESyar merupakan platform penting untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari regulator, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat umum, untuk bertukar informasi, pengalaman, dan inovasi dalam pengembangan ekonomi syariah.
Festival ini juga diharapkan dapat memacu pertumbuhan sektor ekonomi syariah di Sumatera yang memiliki potensi besar, mengingat jumlah penduduk Muslim yang signifikan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk-produk keuangan syariah.
Isi Pelatihan dan Materi yang Diberikan
Dalam sesi ToT, para peserta mendapatkan berbagai materi yang mencakup teori dasar ekonomi syariah, prinsip-prinsip keuangan syariah, produk dan layanan perbankan syariah, hingga cara efektif memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan edukasi. Selain itu, ada pula pelatihan praktis mengenai teknik penulisan jurnalistik dan produksi konten digital yang menarik dan mudah dipahami.
Salah satu instruktur dalam pelatihan menekankan pentingnya pendekatan storytelling yang efektif agar pesan edukasi ekonomi syariah dapat tersampaikan dengan baik dan menggugah minat audiens.
Dampak Positif untuk Pengembangan Ekonomi Syariah di Lampung dan Sumatera
Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang bagi pengembangan ekonomi syariah di wilayah Lampung dan sekitarnya. Dengan semakin banyaknya konten edukatif berkualitas yang tersebar di media sosial dan media massa, masyarakat akan lebih paham dan terdorong untuk memanfaatkan produk-produk keuangan syariah secara optimal.
Achmad P. Subarkah menegaskan, “Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh, para content creator dan jurnalis ini dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah.”
Sinergi Berkelanjutan Antara BI, Media, dan Masyarakat
Bank Indonesia Provinsi Lampung juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak, terutama media dan komunitas kreatif, guna mendukung literasi ekonomi syariah secara berkelanjutan. ToT ini hanyalah langkah awal dalam serangkaian program edukasi yang akan terus dikembangkan.
“Kami menyadari bahwa literasi dan inklusi keuangan merupakan fondasi utama dalam pengembangan ekonomi syariah. Oleh karena itu, kami terus berupaya memperkuat kolaborasi dengan semua pihak yang memiliki peran strategis,” ujar Achmad.
Peran Literasi Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ekonomi syariah memiliki peranan penting dalam membangun sistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Dengan prinsip-prinsip seperti keadilan, transparansi, dan larangan riba, ekonomi syariah memberikan alternatif yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat mayoritas Muslim di Indonesia.
Melalui program-program edukasi seperti ToT dan festival FESyar, Bank Indonesia ingin memastikan bahwa pemahaman akan ekonomi syariah tidak hanya meluas, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup dan pilihan finansial masyarakat.
Pelaksanaan Training of Trainers yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung merupakan langkah strategis untuk memperkuat literasi dan sosialisasi ekonomi syariah melalui peran aktif content creator dan jurnalis. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam mengenai ekonomi syariah, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan teknis penting dalam menyampaikan konten edukatif yang relevan dan menarik.
Sebagai bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2025, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah yang sehat dan inklusif di Lampung dan wilayah Sumatera pada umumnya. Dengan kolaborasi berkelanjutan antara regulator, media, dan masyarakat, ekonomi syariah dapat tumbuh pesat sebagai solusi keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai lokal dan kebutuhan zaman.
Deputi Kepala KPw BI Lampung, Achmad P. Subarkah, menegaskan kembali, “Kami optimis dengan peningkatan literasi yang tepat, ekonomi syariah dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional, serta menciptakan kesejahteraan yang merata.”