Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka peluang kerja sama pengembangan sistem transportasi massal Moda Raya Terpadu (MRT) dengan berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur transportasi publik yang lebih modern dan efisien di seluruh nusantara.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa Pemprov DKI siap berbagi pengalaman dan pengetahuan teknis maupun pendanaan kepada daerah-daerah yang serius berkomitmen mengembangkan MRT di wilayahnya. Hal ini sebagai bentuk dukungan nyata Jakarta untuk memperkuat konektivitas dan mobilitas masyarakat di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar yang tengah menghadapi tantangan kemacetan dan kebutuhan akan transportasi massal yang berkualitas.
“Untuk daerah lain yang berkeinginan selama kemampuan finansialnya ada, pemerintah Jakarta akan sharing,” kata Pramono Anung saat memberikan keterangan pers di Balai Kota Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025. Pernyataan ini menegaskan kesiapan pemerintah provinsi untuk menjalin sinergi dengan pemerintah daerah lain melalui transfer teknologi, manajemen operasional, hingga skema pendanaan yang efektif.
Menurut Pramono, pengembangan MRT bukan hanya soal membangun jalur kereta bawah tanah atau layang, tetapi juga mencakup aspek perencanaan, desain, pengadaan teknologi, hingga pengelolaan layanan publik. Pengalaman Jakarta yang telah mengoperasikan MRT selama beberapa tahun dianggap sebagai modal penting yang dapat dimanfaatkan daerah lain agar tidak perlu memulai dari nol.
Selain itu, gubernur juga menggarisbawahi pentingnya kesiapan finansial daerah dalam mengembangkan MRT. Karena itu, pemerintah DKI siap membantu, terutama dalam hal penyusunan studi kelayakan, perencanaan pendanaan, dan strategi bisnis agar proyek MRT dapat berjalan secara berkelanjutan dan menguntungkan. Dengan pendekatan tersebut, pembangunan MRT di berbagai wilayah diharapkan dapat terwujud dengan kualitas tinggi dan efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Pramono mencontohkan beberapa daerah yang telah menunjukkan minat untuk mengembangkan MRT atau sistem transportasi massal serupa. Kerja sama ini akan meliputi konsultasi teknis, pelatihan sumber daya manusia, hingga pendampingan dalam pengelolaan operasi harian MRT. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa transfer pengetahuan dari Jakarta berjalan optimal dan dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi lokal masing-masing daerah.
Peluang kerja sama ini juga membuka ruang bagi kolaborasi antar pemerintah daerah dan badan usaha milik negara (BUMN) serta pihak swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi. Pramono Anung menekankan bahwa pembangunan MRT harus melibatkan berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi investasi dan mempercepat realisasi proyek.
“Kerja sama antar daerah juga penting supaya pengalaman Jakarta bisa diadaptasi dengan baik. Kami juga mengajak pelaku usaha untuk berpartisipasi aktif,” jelas Pramono. Pernyataan ini menunjukkan bahwa keterlibatan sektor swasta dalam pendanaan dan pengelolaan MRT sangat diharapkan sebagai upaya mengurangi beban fiskal pemerintah.
Seiring dengan rencana tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mempersiapkan beberapa inovasi teknologi dan sistem yang sudah diterapkan dalam MRT Jakarta untuk disebarkan ke daerah mitra. Misalnya, sistem tiket elektronik terintegrasi, penggunaan energi ramah lingkungan, serta teknologi keamanan dan pengawasan yang mutakhir.
Dukungan Jakarta ini disambut positif oleh sejumlah pemerintah daerah yang tengah mengkaji pengembangan transportasi massal. Mereka menilai pengalaman dan pengetahuan dari Pemprov DKI sangat berharga untuk mempercepat proses perencanaan dan pelaksanaan proyek MRT. Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan pendampingan dari pemerintah ibu kota dianggap akan membantu mengatasi berbagai kendala teknis dan finansial.
MRT sendiri merupakan salah satu solusi transportasi massal yang efektif untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi di kota-kota besar. Sistem ini memungkinkan pergerakan penumpang dalam jumlah besar secara cepat, aman, dan nyaman. Oleh sebab itu, pengembangan MRT di berbagai daerah dianggap sebagai langkah strategis dalam pembangunan kota berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pramono Anung juga menekankan bahwa kerja sama antar daerah ini harus didukung oleh komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan agar dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat luas. Sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha diyakini dapat mempercepat realisasi proyek MRT dan menciptakan ekosistem transportasi yang lebih efisien.
Lebih lanjut, Gubernur DKI Jakarta mengajak seluruh pemerintah daerah untuk memanfaatkan peluang tersebut sebaik-baiknya. Dengan mengadopsi pengalaman Jakarta, diharapkan daerah-daerah yang saat ini masih bergantung pada kendaraan pribadi dapat bertransformasi menjadi kota yang lebih ramah lingkungan dan memiliki sistem transportasi publik modern.
Sebagai langkah awal, Pemprov DKI Jakarta berencana mengadakan serangkaian forum dan pelatihan teknis yang melibatkan para pejabat dan tenaga ahli dari daerah mitra. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai aspek teknis, operasional, dan manajemen MRT. Pendekatan ini diharapkan dapat membangun kapasitas daerah sehingga siap melaksanakan proyek MRT dengan standar tinggi.
Gubernur juga mengingatkan bahwa pengembangan MRT harus dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah. Proyek yang terburu-buru tanpa perencanaan matang justru dapat berisiko menimbulkan kerugian besar dan masalah teknis di kemudian hari. Oleh karena itu, sharing knowledge dan pendampingan dari Jakarta sangat penting sebagai bagian dari proses pembelajaran dan adaptasi.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen meningkatkan layanan MRT Jakarta dengan berbagai inovasi dan perluasan jaringan. Keberhasilan Jakarta dalam mengoperasikan MRT menjadi bukti nyata bahwa pengembangan sistem transportasi massal modern dapat memberikan dampak positif bagi mobilitas dan ekonomi masyarakat.
Dengan membuka peluang kerja sama pengembangan MRT kepada daerah lain, Pemprov DKI Jakarta berharap bisa berkontribusi lebih luas dalam transformasi transportasi publik di Indonesia. Ini juga menjadi wujud nyata dari semangat kolaborasi antardaerah dalam menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur transportasi nasional.
Kesimpulannya, dukungan Pemprov DKI Jakarta dalam pengembangan MRT di daerah lain merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan transportasi massal yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan teknis serta pendanaan, Jakarta ingin mendorong percepatan transformasi transportasi publik yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Indonesia.