Daftar Permainan Anak Zaman Dulu yang Asyik Dimainkan

Daftar Permainan Anak Zaman Dulu yang Asyik Dimainkan
permainan anak zaman dulu

Permainan anak zaman dulu mencerminkan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari bahasa, suku, lagu daerah, hingga permainan tradisionalnya.

Namun kini, sebagian besar anak-anak cenderung lebih tertarik pada permainan digital di perangkat mereka dibandingkan dengan kegiatan bermain fisik di luar rumah seperti yang dulu sering dilakukan anak-anak generasi sebelumnya.

Padahal, bermain merupakan sarana penting bagi anak untuk bersenang-senang sekaligus melatih kemampuan sosial dan kreativitas. 

Aneka permainan anak zaman dahulu mendorong gerak aktif, kelincahan, serta interaksi antar teman, yang penting dalam membentuk hubungan sosial yang sehat. 

Selain itu, melalui permainan tersebut, anak juga belajar bagaimana mengendalikan emosi dan meningkatkan keterampilan motorik maupun ketangkasan.

Kalau kamu merasa kangen dengan suasana bermain zaman kecil dulu, inilah saat yang tepat untuk bernostalgia. Yuk, kita tengok kembali apa saja permainan anak zaman dulu yang seru dan bisa diwariskan ke generasi sekarang.

Daftar Permainan Anak Zaman Dulu

Berikut ini adalah beberapa jenis permainan anak zaman dulu yang seru dan layak dikenalkan kembali untuk dimainkan oleh anak-anak masa kini.

1. Main Petak Umpet

Salah satu kegiatan bermain yang dulu sangat digemari adalah petak umpet. Aktivitas ini populer di kalangan anak-anak karena bisa dilakukan oleh lebih dari dua orang. 

Tidak memerlukan perlengkapan khusus, permainan ini hanya butuh kecepatan lari dan kecakapan bersembunyi.

Permainannya dimulai dengan memilih satu orang sebagai pencari, sementara peserta lain bersembunyi. Biasanya, pemilihan dilakukan dengan metode hompimpa agar adil. 

Setelah itu, sang penjaga akan menutup mata dan menghitung dari satu sampai sepuluh. Usai menghitung, dia mulai mencari anak-anak yang telah bersembunyi dan menangkap mereka satu per satu.

2. Permainan Ular Naga

Aktivitas ini semakin menyenangkan bila dilakukan bersama banyak teman. Biasanya dimainkan di area yang luas oleh minimal tujuh peserta.

Dua anak ditetapkan menjadi penjaga menggunakan cara hompimpa, lalu mereka menyatukan tangan membentuk semacam lorong. 

Peserta lainnya akan berbaris, meletakkan tangan di pundak temannya di depan, lalu berjalan melingkar melewati lorong tersebut sambil menyanyikan lagu khusus.

Saat lagu selesai dinyanyikan, anak yang tertahan di antara tangan penjaga harus memilih untuk bergabung ke dalam kelompok A atau B. Kelompok yang anggotanya lebih sedikit memiliki tugas menangkap kelompok lawan. 

Di beberapa wilayah, aturan permainannya bisa berbeda, misalnya anak yang tertangkap harus keluar dari barisan.

3. Bermain Bola Bekel

Salah satu hiburan tradisional yang menarik adalah bola bekel, terdiri dari satu bola kecil dan enam biji logam khusus. Cara bermainnya adalah menyusun biji bekel secara tegak, kemudian memantulkan bola ke lantai.

Sebelum bola jatuh kembali, pemain harus dengan cepat mengambil satu biji bekel dan menggenggamnya. Langkah ini diulang sampai seluruh biji berhasil diambil. 

Bila ada satu saja yang terjatuh dari tangan atau tidak sempat terambil, permainan harus dimulai kembali dari awal.

Apabila bola memantul lebih dari sekali sebelum pemain berhasil mengambil bijinya, maka pemain dianggap kalah. Aktivitas ini cukup menantang dan dapat mengasah keterampilan motorik. 

Umumnya dimainkan oleh anak perempuan, namun tidak menutup kemungkinan anak laki-laki turut serta.

4. Lompat Tali dari Karet

Permainan klasik lainnya adalah lompat tali yang biasanya menggunakan tali buatan dari rangkaian karet gelang yang diikat menjadi satu.

Permainan ini menguji kelenturan dan kelincahan tubuh, karena pemain harus melompati tali yang secara bertahap dinaikkan levelnya. 

Permainan ini idealnya dilakukan oleh minimal tiga orang, dan semakin banyak peserta, semakin seru pula suasananya. Bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan.

5. Main Gundu atau Kelereng

Gundu atau kelereng adalah bola kecil berwarna-warni dari kaca bening, yang biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Walaupun mudah dimainkan, permainan ini harus diawasi dengan baik jika dimainkan anak kecil karena rawan tertelan.

Aktivitas ini dilakukan di tanah atau permukaan datar dan luas. Pemain hanya perlu menjentikkan kelereng ke arah milik lawan. Jika berhasil mengenai kelereng lawan, maka kelereng tersebut menjadi milik si pemain.

Siapa yang paling sering mengenai kelereng lawan dengan tepat, dialah pemenangnya. Permainan ini minimal dimainkan oleh dua orang, namun semakin banyak peserta, makin ramai suasananya.

6. Bongkar Pasang Gambar

Mainan yang satu ini cenderung disukai anak perempuan karena terdiri dari potongan-potongan gambar karakter lucu seperti boneka yang bisa dipasangkan. Biasanya permainan ini dibeli dari pedagang mainan keliling atau di sekitar sekolah. 

Meskipun memerlukan biaya, permainan ini bermanfaat untuk merangsang daya cipta anak. Mereka belajar memadupadankan potongan sesuai bentuk dan gambar, sekaligus melatih keterampilan visual serta logika sederhana.

7. Congklak

Permainan berikut yang patut dicoba oleh anak-anak adalah congklak. Ini merupakan permainan tradisional yang menggunakan biji kerang atau batu kecil sebagai alat bermainnya, dan dimainkan di atas papan congklak yang memiliki lubang-lubang kecil. 

Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang anak saja, dan lebih umum dimainkan oleh anak perempuan. 

Papan congklak umumnya terdiri atas 16 lubang, dengan total 98 biji-bijian atau batu kecil sebagai isiannya. Permainan dimulai dengan menentukan giliran menggunakan suit. 

Siapa yang menang akan memulai lebih dahulu dengan mengambil seluruh biji dari salah satu lubang, lalu membagikannya satu per satu ke lubang-lubang selanjutnya dalam arah searah jarum jam. 

Jika biji terakhir jatuh pada lubang yang masih memiliki isi, pemain boleh mengambil semua biji dari lubang tersebut dan melanjutkan pembagian seperti sebelumnya. Proses ini berlanjut terus sampai tidak bisa lagi melakukan langkah tersebut.

Pemenang ditentukan dari siapa yang berhasil mengumpulkan biji paling banyak di lubang besar miliknya. Permainan congklak bukan hanya menghibur, tapi juga menjadi sarana belajar berhitung dan melatih interaksi sosial. 

Anak-anak dapat memainkan permainan ini dengan mudah di rumah masing-masing tanpa perlu keluar rumah.

8. Layang-layang

Permainan lainnya yang juga tak kalah seru adalah bermain layang-layang. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagi anak-anak, apalagi jika dilakukan di lahan terbuka yang luas seperti lapangan atau tepi pantai.

Layang-layang sendiri dibuat dari bahan sederhana seperti kertas dan kerangka kayu tipis. Agar dapat diterbangkan, layang-layang diikat dengan benang atau senar.

Menariknya, pembuat layang-layang bisa mengkreasikan bentuknya sesuai keinginan, mulai dari bentuk burung, kupu-kupu, hingga bentuk-bentuk unik lainnya, dengan ukuran beragam, mulai dari kecil hingga sangat besar.

Layang-layang akan dapat terbang tinggi apabila kondisi angin mendukung dan stabil. 

Permainan ini menjadi lebih menyenangkan ketika dimainkan bersama-sama, karena anak-anak bisa saling membandingkan siapa yang layang-layangnya bisa terbang lebih tinggi dan lebih lama di udara.

9. Senapan Bambu

Permainan tradisional yang satu ini umumnya lebih digemari oleh anak laki-laki. Saat ini, sudah mulai jarang terlihat anak-anak yang memainkan permainan senapan bambu, yang dalam istilah lokal dikenal dengan sebutan pletokan. 

Mainan ini dibuat dari bambu kecil yang kokoh, dan biasanya dipilih jenis bambu yang tidak mudah pecah agar tidak membahayakan saat dimainkan. Untuk membuat senapan bambu, batang bambu dibelah menjadi dua bagian. 

Sedangkan pelurunya bisa dibuat dari kertas bekas atau koran yang dibasahi, lalu dibentuk menjadi bola-bola kecil. Kertas yang dibasahi berfungsi agar saat peluru ditembakkan dan mengenai lawan, tidak menimbulkan rasa sakit.

Permainan ini biasanya dimainkan dengan skenario perang-perangan, atau bisa juga hanya sekadar menembakkan peluru ke arah lahan kosong. 

Ketika dimainkan secara berkelompok atau ramai-ramai, permainan ini menjadi sangat seru dan bisa memicu kegembiraan anak-anak saat bermain bersama teman-temannya.

10. Engklek

Engklek, yang juga dikenal sebagai permainan kotak sembilan, merupakan permainan tradisional yang sangat sederhana karena tidak membutuhkan alat khusus. 

Anak-anak cukup menggunakan pecahan genting tanah liat atau koin sebagai alat bantu permainan. Sebelum bermain, anak-anak harus menggambar sembilan buah kotak di atas tanah datar sebagai medan bermain.

Setelah kotak tergambar rapi, pecahan genting atau koin dilemparkan ke salah satu kotak, dan pemain harus melompat menggunakan satu kaki hingga sampai di kotak tempat benda tersebut berada. 

Selama melompat, satu kaki lainnya tidak boleh menyentuh tanah. Permainan ini menuntut keseimbangan tubuh agar pemain tidak jatuh atau terpeleset.

Jika seorang pemain jatuh atau kehilangan keseimbangan, maka ia harus mengulang permainan dari awal. Engklek bisa dimainkan oleh anak perempuan maupun laki-laki dengan minimal dua orang peserta. 

Makin banyak anak yang ikut bermain, makin seru suasananya. Namun karena permainan ini dimainkan secara bergiliran, maka anak-anak harus sabar menunggu gilirannya.

Permainan ini sangat bermanfaat karena bisa membantu anak dalam mengembangkan kecerdasan intelektual, menumbuhkan emosi positif, meningkatkan kreativitas, dan mempererat kemampuan bersosialisasi dengan teman sebayanya.

11. Egrang

Egrang adalah permainan yang menantang dan tidak mudah dimainkan, terutama bagi anak-anak yang baru pertama kali mencobanya karena memerlukan keseimbangan tubuh yang baik. 

Alat permainan ini dibuat dari dua tongkat atau galah bambu yang diberi pijakan di bagian bawahnya sebagai tempat kaki berpijak.

Untuk memulai permainan, anak-anak harus menaiki pijakan bambu tersebut dan mulai berjalan. 

Tantangannya adalah menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Jika terjatuh, biasanya pemain akan dikenai hukuman ringan sebagai bagian dari permainan. 

Oleh karena itu, bagi yang masih belajar bermain egrang, sangat disarankan berhati-hati atau meminta bantuan teman yang sudah mahir. 

Permainan ini akan semakin seru jika dimainkan bersama-sama, baik oleh anak laki-laki maupun perempuan.

12. Ketapel

Bagi anak laki-laki, ketapel merupakan salah satu permainan tradisional favorit. Mainan ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu pegangan, alas pelontar, dan karet elastis. 

Pegangan ketapel biasanya dibuat dari kayu bercabang yang menyerupai huruf “Y”. Karet elastis atau karet gelang diikat pada kedua sisi cabang dan di bagian tengahnya diberi alas sebagai tempat meletakkan peluru, biasanya berupa batu kecil atau kerikil.

Permainan ini memberikan kesenangan tersendiri bagi anak-anak. Mereka biasanya menggunakan ketapel untuk menembakkan batu ke sasaran tertentu, misalnya ke arah burung yang sedang bertengger di dahan pohon. 

Meskipun sederhana, permainan ini tetap menjadi daya tarik karena melatih koordinasi mata dan tangan serta meningkatkan ketepatan sasaran.

13. Gasing

Gasing merupakan permainan klasik yang juga cukup menarik perhatian anak-anak. Biasanya dimainkan ketika jam istirahat sekolah atau setelah pulang sekolah, gasing dapat dimainkan di tanah lapang agar ruang geraknya lebih luas. 

Alat permainan ini dibuat dari kayu atau bambu dan dimainkan dengan bantuan tali. Cara bermainnya adalah dengan melilitkan tali pada gasing, lalu melemparkannya ke tanah sambil menarik tali agar gasing dapat berputar dengan cepat. 

Beberapa anak bisa bermain bersamaan untuk saling mengadu gasing siapa yang mampu berputar paling lama. Gasing yang tetap berputar paling lama akan dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan yang paling cepat berhenti adalah yang kalah.

Selain menyenangkan, permainan gasing juga memberi manfaat seperti melatih keterampilan tangan, menumbuhkan semangat berkompetisi, serta mempererat hubungan sosial antar teman. 

Anak-anak juga belajar menjadi pribadi yang sportif saat bermain.

14. Balap Karung

Permainan tradisional satu ini sangat identik dengan perayaan Hari Kemerdekaan. Biasanya dimainkan saat perlombaan 17 Agustus-an, dan menjadi salah satu yang paling dinanti-nanti. 

Balap karung bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan secara berkelompok. Pemain harus masuk ke dalam karung goni, lalu melompat menuju garis finish secepat mungkin.

Siapa yang mencapai garis akhir terlebih dahulu akan keluar sebagai pemenang. Selain menyenangkan, permainan ini juga melatih kepercayaan diri anak karena mereka akan tampil dan bersaing di hadapan banyak orang.

Tak hanya itu, permainan balap karung turut menanamkan nilai-nilai sportivitas. Anak-anak diajarkan untuk tetap menyelesaikan lomba walaupun terjatuh, karena proses berusaha adalah bagian penting dari permainan. 

Mereka juga belajar menghargai hasil dan perjuangan masing-masing peserta.

15. Ular Tangga

Permainan ular tangga merupakan permainan papan klasik yang populer dan bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih, tanpa membedakan jenis kelamin. 

Papan permainan ini memiliki petak-petak kecil yang beberapa di antaranya dihiasi gambar ular dan tangga, yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan posisi pemain.

Seiring waktu, variasi permainan ini juga bertambah. Kini tersedia versi ular tangga berukuran besar, bahkan hingga raksasa, yang bisa dimainkan langsung oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Permainan dimulai dari kotak nomor satu di sudut kiri bawah. Pemain melemparkan dadu dan memindahkan bidaknya sesuai jumlah angka yang muncul. Bila angka enam keluar, pemain mendapatkan giliran tambahan. 

Bila bidak mendarat di bagian bawah tangga, maka pemain dapat langsung naik ke ujung tangga. Sebaliknya, jika mendarat di kepala ular, maka pemain harus turun ke bagian ekor ular.

Pemenang ditentukan dari siapa yang terlebih dahulu mencapai kotak terakhir atau angka 100. Ular tangga mengajarkan anak tentang keberuntungan, strategi, dan tetap berusaha meskipun mengalami kemunduran.

Sebagai penutup, permainan anak zaman dulu bukan hanya menyenangkan, tapi juga membantu tumbuh kembang anak lewat interaksi sosial dan kreativitas yang tak tergantikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index