Pengertian kecerdasan naturalis adalah kemampuan individu untuk mengenali serta mengelompokkan berbagai elemen yang ada di alam sekitar.
Kecerdasan ini berkaitan dengan kecintaan seseorang terhadap lingkungan, termasuk tumbuhan dan hewan di dalamnya.
Pengertian kecerdasan naturalis mencakup kemampuan memahami dan menghargai keberagaman alam yang ada di sekitar kita.
Pengertian Kecerdasan Naturalis
Pengertian kecerdasan naturalis adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelompokkan ciri-ciri di lingkungan fisik di sekitarnya, seperti binatang, tumbuhan, dan cuaca.
Ada yang menyederhanakan bahwa kecerdasan ini adalah kemampuan mencintai alam dan makhluk hidup.
Cara mengembangkan kecerdasan naturalis dapat dilakukan dengan merawat hewan kesayangan, menonton program tentang flora dan fauna, serta menjaga lingkungan dengan tidak merusaknya, seperti tidak mencoret meja, menginjak rumput, atau memetik bunga.
Menurut Green Heart Education, kecerdasan naturalis adalah kemampuan anak dalam mengenali dan mengelompokkan berbagai elemen di lingkungan sekitarnya.
Anak dengan kecerdasan ini tertarik pada fenomena alam seperti bulan purnama, gerhana matahari, dan pasang surut air laut. Mereka memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap alam dan makhluk hidup.
Howard Gardner menjelaskan kecerdasan naturalis sebagai kemampuan untuk mengenali, membedakan, menggolongkan, dan mengkategorikan objek yang ditemui di alam atau lingkungan sekitar.
Anak dengan kecerdasan ini dapat menangkap pola dan persepsi sensorik melalui panca indera, serta melakukan klasifikasi terhadap objek-objek tertentu.
Contohnya adalah ketika anak bertanya bagaimana lebah membangun sarangnya atau mengapa bulan tidak terlihat di siang hari, dan matahari tidak tampak di malam hari.
Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa anak sedang menggunakan kecerdasan naturalis dalam mengamati dan memahami lingkungan sekitar.
Ciri-ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Naturalis
Agar dapat menstimulasi kecerdasan naturalis pada anak, kita perlu mengenali dan memahami ciri-ciri pada anak yang memiliki kecerdasan naturalis ini.
Sangat peduli dengan alam sekitarnya dan merasa terhubung dengan alam
Memiliki kepekaan terhadap alam dan lingkungan di dalamnya. Anak memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan bahkan seringkali mampu menemukan sesuatu yang tidak diamati oleh orang lain.
Misalnya, ia bisa berteriak karena menemukan semut yang berbaris, padahal kita tidak terlalu memperhatikan bahwa ada semut di tempat tersebut.
Bisa mengenali jenis jenis flora dan fauna
Anak yang memiliki kecerdasan ini bisa mengamati perbedaan dan persamaan yang terdapat pada tumbuhan atau hewan yang ada di sekitarnya. Misalnya, ia bisa menemukan perbedaan antara semut merah dan semut hitam.
Tidak hanya dari segi warnanya saja, tetapi ia mampu menjelaskan perbedaan bentuk sarang semut dan cara berkelompoknya.
Bisa mengenali pola dan warna dari berbagai flora dan fauna, pandai mengelompokkan flora dan fauna
Mengelompokkan objek yang ada di dalam sesuai dengan cirinya masing masing. Mengenal dan mengelompokkan berbagai makhluk hidup yang berbeda.
Anak dengan kecerdasan naturalis ini biasanya akan mengingat dengan sangat baik hal hal yang terjadi di lingkungannya. Misalnya ia bisa menyadari bentuk setiap hewan berbeda beda. Karena kecerdasan ini biasanya menyukai hewan.
Sangat menyayangi berbagai jenis binatang
Memelihara binatang dan merawat tumbuhan. Mereka bisa mempunyai sikap kasih sayang pada hewan yang terluka.
Biasanya juga anak ini menginginkan semua informasi yang berhubungan dengan hewan yang disukainya. Kadang sampai kewalahan mama menjawab pertanyaan mereka tentang hewan.
Selalu ingin tahu banyak tentang bunga, pohon, batu, Gunung Merapi, formasi awan, dan hal-hal serupa
Anak yang memiliki kecerdasan naturalis ini sering membicarakan berbagai fenomena alam.
Buku yang dibacanya atau pengetahuan yang dicari berkaitan dengan peristiwa alam atau hal-hal terkait lingkungan. Misalnya, ia akan menggali informasi secara mendalam mengenai bencana alam.
Mampu mengenali pola dan warna dari berbagai jenis flora dan fauna
Yang paling menonjol dari anak-anak dengan kecerdasan ini adalah ketajaman indera mereka dalam merasakan, mencium, dan menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan alam sekitar.
Jadi, jangan heran jika mereka tiba-tiba mencium bunga dan bisa menjelaskan perbedaan aroma setiap bunga yang dicium. Selain itu, mereka juga dapat menjelaskan perbedaan lain, seperti tekstur kelopak bunga dan sejenisnya.
Merasa sangat nyaman saat berada di alam terbuka, suka berpetualang di luar ruangan, dan gemar bertanya tentang alam
Sebagai orang tua, wajar jika kita dibuat sibuk karena anak selalu ingin bermain di luar rumah.
Anak dengan kecerdasan ini umumnya menyukai aktivitas berkebun, membuat rumah-rumahan atau berkemah di halaman, bermain pasir, atau sangat antusias ketika diajak mengunjungi tempat wisata alam.
Sangat jeli dan perhatian terhadap alam serta isinya
Mereka menikmati setiap momen saat menjelajah alam terbuka, termasuk bagian-bagian yang mungkin dianggap menjijikkan oleh anak-anak lain.
Memahami fenomena alam dan memperhatikan dengan seksama setiap benda yang ada di alam
Mereka mengetahui perubahan cuaca dan lingkungan sekitar. Sangat cermat mengamati perubahan iklim, musim, rasi bintang, dan hal-hal sejenis.
Lebih menyukai video yang bertema alam, juga suka dan mencari musik yang berkaitan dengan alam
Kreatif dan sering membuat kerajinan tangan menggunakan bahan-bahan dari alam seperti kerang, ranting, dan sebagainya
Selalu senang diajak ke kebun binatang, pusat penangkaran, atau toko hewan peliharaan
Selain itu, anak juga lebih menyukai kegiatan alam seperti berkemah, berlayar, atau panjat tebing dibandingkan pergi ke tempat bermain biasa.
Cara Menstimulasi Kecerdasan Naturalis pada Anak
Mengacu pada pernyataan dari IDAI, “Merangsang kecerdasan naturalis bisa dilakukan dengan menanam biji hingga tumbuh, merawat tanaman di dalam pot, memelihara hewan, berkebun, berwisata ke hutan, gunung, sungai, pantai, mengamati langit, awan, bulan, bintang, dan sebagainya.”
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menstimulasi kecerdasan naturalis ini. Berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan.
Mengajak anak bermain peran
Permainan peran ini biasanya dijalankan oleh anak dengan menciptakan sebuah situasi khusus. Contohnya, mereka membangun rumah-rumahan lengkap dengan berbagai peralatan.
Biarkan mereka menggunakan kerikil sebagai halaman rumah, batu bata sebagai dinding, dan lain sebagainya. Stimulasi kecerdasan naturalis anak bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan.
Misalnya, mengapa memilih ukuran kerikil tertentu untuk halaman? Atau pertanyaan seperti apa fungsi ranting pohon di bagian tertentu rumah yang mereka buat?
Selain itu, biarkan anak berperan sebagai pemilik rumah. Dengan begitu, mereka akan bermain peran menjaga kebersihan dan keasrian rumah tersebut.
Memberikan tanggung jawab kepada anak untuk merawat hewan
Dengan memelihara hewan peliharaan, anak dilatih untuk bertanggung jawab dalam merawatnya. Hewan dirawat dengan memberi makan dan minum tiga kali sehari. Hewan juga dimandikan agar tetap bersih.
Merawat hewan juga memerlukan kasih sayang. Dalam proses ini, anak belajar tentang ketulusan, ketelatenan, dan keikhlasan saat merawat makhluk hidup.
Mengajak anak berkunjung ke kebun binatang atau taman wisata
Berjalan-jalan ke kebun binatang atau taman wisata akan membantu anak mengenal lebih banyak jenis hewan dan tumbuhan. Biarkan ia mengeksplorasi pengetahuannya, namun tetap dampingi agar terhindar dari bahaya.
Wisata ke pantai juga sangat menyenangkan bagi yang menyukainya. Pantai dapat menjadi lokasi bermain yang menarik, dengan ombak air dan suara air yang menyegarkan badan. Anak bisa belajar bahwa air bisa menjadi sumber kesenangan.
Ajak anak melakukan kemah literasi
Mendirikan tenda di halaman rumah dan menginap semalam bisa menjadi kegiatan seru bersama anak-anak. Ajak mereka menyampaikan ide-ide tentang lingkungan selama di tenda tersebut, atau bacakan buku dengan tema alam.
Orang tua dapat mulai dengan mengajak anak mengamati langit. Langit yang tinggi dan berwarna biru yang sejuk mampu membawa rasa tenang dan damai.
Pembelajarannya adalah langit yang menyejukkan hati dan menginspirasi untuk meraih cita-cita yang tinggi.
Mengamati awan juga penting. Awan sering menandakan akan turun hujan, meskipun tidak setiap awan membawa hujan.
Dari situ, anak bisa belajar untuk tidak berharap berlebihan pada sesuatu yang belum pasti. Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan yang dibayangkan.
Ketika malam tiba, ajak anak untuk melihat bintang. Bintang adalah benda langit yang selalu menarik bagi anak-anak karena bentuknya yang cantik dan bersinar.
Dari pengamatan bintang ini, anak dapat belajar bahwa cita-cita tinggi dapat diraih dengan doa dan kerja keras.
Ajak anak-anak menggambar dengan tema alam sekitar
Kegiatan menggambar dan mewarnai dapat membantu mengasah kecerdasan visual spasial. Tema alam sekitar bisa digunakan agar stimulasi yang terjadi tidak hanya pada kecerdasan visual spasial saja.
Orang tua dapat mengajak anak berwisata ke hutan yang tentunya menyenangkan karena bisa melihat berbagai tumbuhan dan hewan di sana.
Kegiatan ini juga membuat pikiran menjadi segar dan rileks. Pembelajarannya adalah pentingnya mencari ketenangan jiwa agar sehat secara fisik dan mental.
Selain itu, anak dapat diajak berwisata ke gunung yang merupakan aktivitas menyenangkan. Meski perjalanan mungkin melelahkan, rasa letih akan terbayar saat sampai di puncak karena pemandangan yang indah dan menyegarkan mata.
Wisata ke sungai juga patut dicoba. Suasana yang sejuk dan tenang memberikan pengalaman baru bagi anak.
Sungai yang deras dapat menantang adrenalin, misalnya dengan mencoba arung jeram atau naik perahu karet. Kegiatan di sekitar sungai berlangsung santai namun sarat dengan pengalaman belajar.
Ajak anak berkebun
Berkebun merupakan aktivitas yang menyenangkan terutama jika dilakukan dengan penuh semangat. Kegiatan ini bisa dilakukan di rumah.
Dengan berkebun dan merawat tanaman, anak akan belajar mengenal berbagai jenis tanaman sekaligus melatih kepedulian terhadap lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini melatih sikap tanggung jawab anak. Prosesnya bisa dimulai dengan mengajak anak menanam biji hingga tumbuh.
Biji pertama ditanam di tempat kecil, setelah tunas atau kecambah muncul, dipindahkan ke pot yang lebih besar, kemudian diberi pupuk dan disiram secara teratur.
Kegiatan ini mengajarkan anak untuk bersabar dan tekun karena bercocok tanam membutuhkan kesabaran yang cukup besar.
Ajak anak memasak
Memasak sering menjadi aktivitas rutin di rumah dan bagi sebagian orang merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Sebaiknya orang tua mengajak anak ikut memasak bersama. Anak biasanya akan merasa senang sekaligus mendapat stimulasi kecerdasan naturalisnya.
Selain itu, memasak bersama dapat mempererat hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak. Selama proses memasak, anak juga akan mengenali bahan-bahan yang digunakan, baik dari aroma, tekstur, maupun rasa.
Ajak anak berbelanja sayur dan buah
Sesekali ajak anak berbelanja sayur dan buah. Biarkan mereka memilih sendiri sambil diajarkan cara mengenali sayur dan buah yang segar, mulai dari tekstur, aroma, rasa, hingga bentuknya.
Dengan begitu, anak terbiasa melihat sayur-sayuran dan kemungkinan akan lebih mau mengonsumsinya karena sudah mengenal lebih dekat.
Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Naturalis pada Anak
Cara mengoptimalkan kecerdasan naturalis dapat dilakukan melalui berbagai metode pembelajaran, seperti penggunaan akuarium, terrarium, dan ekosistem portabel lainnya, kelas stasiun pemantau cuaca, studi lingkungan, berkebun, perangkat lunak bertema alam, alat-alat untuk mempelajari alam, video dan film dokumenter tentang alam, jalan-jalan di alam terbuka, hewan peliharaan di ruang kelas, serta tanaman sebagai alat peraga.
Jika anak menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap lingkungan dan alam sekitar, kemungkinan besar ia memiliki kecerdasan naturalis yang baik.
Anak-anak seperti ini biasanya dapat dengan mudah mengelompokkan artefak atau jenis fosil yang mungkin sulit diingat oleh anak-anak lain.
Oleh sebab itu, orang tua perlu mendukung agar kecerdasan tersebut terus berkembang. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis pada anak.
Membuat catatan observasi
Orang tua dapat memulai dengan menyediakan buku khusus untuk mencatat hasil observasi anak ketika berada di luar ruangan. Tujuannya adalah membantu anak merangkum apa saja yang telah diamati dan apa yang belum.
Semua pengetahuan yang terkumpul akan terdokumentasi dengan baik. Anak pun akan memiliki kenangan atas pengalaman yang diperoleh. Selain itu, mereka juga belajar mengingat hal-hal yang pernah dialami di alam.
Menjelaskan perubahan iklim
Dalam kondisi krisis iklim saat ini, anak dengan kecerdasan naturalis biasanya bisa menjelaskan secara jelas apa yang sedang terjadi.
Orang tua dapat membantu anak mengembangkan pemahaman logis mengenai sebab-akibat yang memengaruhi perubahan iklim.
Ajak anak berinteraksi langsung dengan makhluk hidup
Jangan ragu mengajak anak berinteraksi langsung dengan makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, atau sekadar mengunjungi taman atau area terbuka lainnya. Anak akan belajar banyak mengenal flora dan fauna.
Selain itu, mereka juga memahami bagaimana setiap makhluk hidup bertahan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Mengambil foto objek alami
Bantu anak membangun logika mengenai sebab-akibat perubahan iklim dengan mendokumentasikan objek alami melalui foto. Foto tersebut dapat menjadi jejak memori yang memperkuat ingatan anak.
Sebagai penutup, pengertian kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali, memahami, dan berinteraksi dengan lingkungan alam secara peka dan penuh rasa ingin tahu.