Warren Buffett

Warren Buffett Tetap Pakai HP Murah Meski Kaya

Warren Buffett Tetap Pakai HP Murah Meski Kaya
Warren Buffett Tetap Pakai HP Murah Meski Kaya

JAKARTA - Di dunia yang serba modern dan penuh teknologi mutakhir, Warren Buffett tetap mempertahankan gaya hidup sederhana yang menjadi ciri khasnya. Investor legendaris dan orang terkaya nomor 10 di dunia menurut Forbes per 8 Oktober 2025 ini memiliki kekayaan US$150 miliar atau lebih dari Rp2.000 triliun, namun pilihan ponselnya tetap jauh dari kata mewah.

Alih-alih memakai iPhone terbaru atau ponsel lipat berdesain mewah, Buffett menggunakan ponsel lipat seharga US$20 selama bertahun-tahun. Ironisnya, hal ini terjadi meski ia telah menginvestasikan miliaran dolar di Apple, perusahaan yang identik dengan teknologi smartphone paling mutakhir.

Kesederhanaan Sebagai Prinsip Hidup

Pilihan Buffett ini bukan sekadar kebetulan, melainkan refleksi filosofi hidupnya. Ia menekankan pentingnya kesederhanaan dan kepraktisan, menghindari pengeluaran yang tidak perlu, serta mengutamakan pengelolaan keuangan yang bijak.

Buffett pernah berkata, “Jangan menabung apa yang tersisa setelah dibelanjakan, tetapi habiskan apa yang tersisa setelah menabung.” Filosofi ini mencerminkan pendekatannya yang hemat dan berorientasi investasi, bukan sekadar konsumsi.

Peralihan ke iPhone

Meskipun begitu, Buffett akhirnya 'hijrah' ke produk Apple pada tahun 2020 di usia 89 tahun. Dalam wawancara dengan CNBC, ia bercanda tentang peralihan dari ponsel lipat lamanya:

"Saya sekarang menggunakan HP model terbaru, meskipun tidak terlalu sering," ujarnya sambil menambahkan, "Saya bahkan membayangkan suatu hari mungkin menginjak ponsel lipat lama saya dengan kaki."

Transisi ini bukan tanpa panduan. Tim Cook, CEO Apple, disebut-sebut secara pribadi membantunya agar terbiasa menggunakan iPhone. Meski telah mengadopsi teknologi ponsel pintar, Buffett tetap memanfaatkan perangkat itu hanya untuk menelepon, konsisten dengan preferensinya akan kesederhanaan.

Filosofi Finansial yang Konsisten

Kebiasaan Buffett dalam penggunaan ponsel merupakan bagian dari prinsip hidup yang lebih luas: mengutamakan efisiensi, menahan diri dari konsumsi berlebihan, dan fokus pada investasi jangka panjang. 

Meski memiliki kekayaan yang hampir tak terbatas, Buffett menunjukkan bahwa kekayaan bukanlah alasan untuk hidup boros atau menunjukkan status sosial melalui barang mewah.

Fenomena ini juga menjadi contoh bagi para miliarder dan investor muda, bahwa kebijaksanaan finansial lebih penting daripada penampilan luar. Buffett membuktikan bahwa keputusan sederhana, seperti memilih ponsel murah, tetap sejalan dengan kesuksesan finansial jangka panjang.

Pesan untuk Generasi Muda

Selain soal ponsel, Buffett sering berbicara tentang pentingnya menabung, investasi, dan membuat keputusan finansial yang rasional. Filosofi hidupnya yang hemat dan disiplin menjadi pelajaran berharga, terutama bagi generasi muda yang sering terjebak pada konsumsi berlebihan dan tren gaya hidup mahal.

"Saya lebih fokus pada nilai daripada harga. Jika sesuatu berguna dan tidak mengganggu tujuan jangka panjang, itu cukup," ujar Buffett dalam salah satu forum diskusi finansial internasional.

Pilihan sederhana seperti menggunakan ponsel murah sekalipun menegaskan bahwa kebahagiaan dan produktivitas tidak selalu berkaitan dengan barang mahal atau teknologi terbaru. Prinsip ini terlihat konsisten sejak awal karier Buffett hingga kini, bahkan setelah menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Inspirasi dari Kesederhanaan Buffett

Kisah Buffett menunjukkan bahwa kesuksesan dan gaya hidup sederhana bisa berjalan bersamaan. Ia menggunakan sumber daya dengan bijak, berinvestasi secara cerdas, dan tetap rendah hati di tengah kekayaan luar biasa. 

Hal ini memberi pesan bahwa keputusan finansial yang rasional dan disiplin jauh lebih berharga daripada penampilan atau kepemilikan barang mewah.

Dengan filosofi ini, Buffett telah menjadi inspirasi global bagi investor, pengusaha, dan individu yang ingin membangun kekayaan tanpa kehilangan akal sehat dan keseimbangan hidup. Bahkan dalam era digital, Buffett tetap menunjukkan bahwa teknologi canggih bukanlah kebutuhan utama, melainkan alat untuk mendukung produktivitas dan komunikasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index