Maskapai

7 Maskapai Larang Power Bank, Penumpang Wajib Tahu

7 Maskapai Larang Power Bank, Penumpang Wajib Tahu
7 Maskapai Larang Power Bank, Penumpang Wajib Tahu

JAKARTA - Bagi banyak traveler, power bank menjadi penyelamat ketika ponsel, laptop, atau kamera kehabisan daya saat bepergian. Namun, benda yang terlihat sepele ini ternyata menyimpan risiko besar jika dibawa di pesawat. Baterai lithium-ion di dalam power bank dapat terbakar akibat kerusakan, kesalahan penggunaan, atau usia perangkat.

Menurut data Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, lebih dari 500 insiden terkait baterai lithium terjadi dalam dua dekade terakhir. Insiden tersebut mencakup asap, kebakaran, hingga suhu ekstrem di kabin pesawat. Oleh karena itu, banyak maskapai mulai memperketat aturan terkait power bank demi keselamatan penumpang dan kru.

Maskapai yang Perketat Aturan Power Bank

Berikut daftar maskapai penerbangan yang telah melarang penggunaan atau pembawaan power bank dalam kondisi tertentu:

AirAsia
Penumpang AirAsia hanya diperbolehkan membawa power bank dengan kapasitas maksimal 100 watt-jam (Wh) atau 20.000 miliampere-jam (mAh). Langkah ini diambil untuk meminimalkan risiko kebakaran atau ledakan baterai selama penerbangan.

Thai Airways
Mulai 15 Maret 2025, Thai Airways melarang penggunaan dan pengisian daya power bank di dalam pesawat. Langkah ini muncul setelah beberapa insiden kebakaran terkait power bank di maskapai internasional, sehingga keselamatan menjadi prioritas utama.

Maskapai Korea Selatan
Maskapai dari Korea Selatan melarang penumpang menyimpan power bank di kabin pesawat. Power bank hanya boleh disimpan di saku kursi atau di bawah kursi. Selain itu, pengisian daya melalui port USB pesawat juga dilarang untuk mencegah risiko korsleting.

Singapore Airlines
Singapore Airlines tegas melarang penumpang menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat selama penerbangan. Termasuk pengisian melalui port USB pesawat, demi memastikan keselamatan kabin tetap terjaga.

EVA Air
Maskapai asal Jepang ini telah melarang charger portable di udara. Power bank dan baterai lithium cadangan dilarang dimasukkan dalam bagasi terdaftar. Semua perangkat harus dibawa dalam bagasi kabin dan ditempatkan dengan aman untuk mencegah kerusakan atau kompresi.

Hong Kong Airlines
Otoritas penerbangan Hong Kong melarang penggunaan power bank dalam penerbangan mulai 7 April 2025, menyusul insiden kebakaran yang terjadi di pesawat Hong Kong Airlines dari Hangzhou. Aturan ini diterapkan untuk meminimalkan risiko kebakaran di udara.

Emirates
Mulai 1 Oktober 2025, Emirates melarang penggunaan power bank selama penerbangan. Power bank masih boleh dibawa ke kabin, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengisi daya perangkat atau baterai power bank sendiri menggunakan sumber daya pesawat.

Mengapa Power Bank Berisiko di Pesawat

Power bank mengandung baterai lithium-ion, yang mudah terbakar bila terjadi korsleting atau tekanan fisik. Kerusakan kecil, overheating, atau bahkan penuaan baterai bisa memicu percikan api atau ledakan. 

FAA dan berbagai otoritas penerbangan internasional menegaskan bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama, sehingga pembatasan ini dianggap langkah preventif yang penting.

Selain itu, sebagian maskapai juga memperhatikan pencatatan kapasitas daya power bank. Benda dengan kapasitas di atas 100 Wh atau 20.000 mAh biasanya memerlukan izin khusus atau bahkan dilarang total, karena potensi risiko kebakaran meningkat seiring besarnya energi yang tersimpan.

Tips Aman Membawa Power Bank Saat Terbang

Bawa di bagasi kabin: Selalu simpan power bank di kabin, bukan bagasi terdaftar.

Periksa kapasitas: Pastikan power bank sesuai aturan maskapai, biasanya maksimal 100 Wh atau 20.000 mAh.

Jangan isi daya saat penerbangan: Banyak maskapai melarang pengisian daya menggunakan port USB pesawat.

Gunakan pelindung atau tas khusus: Jika memungkinkan, simpan power bank dalam tas anti-guncangan atau casing tahan panas.

Periksa kondisi baterai: Jangan membawa power bank yang rusak atau menggembung.

Dengan aturan ini, penumpang tetap bisa membawa perangkat pendukung perjalanan tanpa membahayakan keselamatan penerbangan. Maskapai pun bisa memastikan bahwa risiko kebakaran atau ledakan akibat power bank diminimalkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index