JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) terus berupaya memajukan sektor pariwisata dengan memperkenalkan inovasi baru berupa wisata virtual 360. Teknologi ini diperkenalkan melalui sebuah sosialisasi yang diadakan di Aula Dispar Kalsel, Kabupaten Banjar, pada Senin, 24 Februari 2025.
Langkah inovatif ini bertujuan untuk memudahkan pengenalan dan promosi destinasi wisata Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan teknologi realitas virtual (VR). Dalam kegiatan sosialisasi ini, seluruh pegawai Dispar Kalsel dibekali keterampilan operasional teknologi wisata virtual 360. Dengan demikian, mereka bisa dengan percaya diri memberikan layanan informasi kepada masyarakat maupun wisatawan yang datang berkunjung.
Tanwiriah, Sekretaris Dinas Pariwisata Kalsel, menekankan pentingnya penguasaan teknologi baru ini oleh staf Dispar. "Sesuai dengan arahan Bapak Kepala Dinas yang meminta agar pegawai Dispar Kalsel bisa menggunakannya terlebih dahulu. Jadi, saat ada wisatawan yang datang untuk menggunakan layanan ini, pegawai kita bisa semua untuk menjelaskan," tegas Tanwiriah pada acara sosialisasi tersebut.
Selama sesi sosialisasi, Tanwiriah menjelaskan proses penggunaan layanan ini yang cukup mudah. Masyarakat atau wisatawan hanya perlu menggunakan peralatan khusus seperti kacamata VR dan konsol pengendali, yang memungkinkan mereka memilih menu destinasi wisata langsung melalui tampilan VR. "Nanti akan menampilkan pilihan sejumlah destinasi wisata Kalsel, masyarakat tinggal memilih destinasi mana yang ingin dilihat menggunakan kontrolernya,” tambah Tanwiriah.
Pengenalan teknologi wisata virtual 360 ini menjadi langkah strategis Dispar Kalsel dalam memperkaya pengalaman wisatawan. Selain menghadirkan sensasi yang menarik, teknologi ini juga memungkinkan siapapun yang memakai perangkat VR untuk menjelajahi tempat-tempat wisata seolah-olah berada langsung di lokasi tersebut.
Saat ini, Dispar Kalsel telah menyiapkan tiga unit kacamata VR untuk mendukung layanan wisata virtual 360. Tanwiriah menjelaskan alokasi perangkat ini lebih lanjut, "Tiga unit kacamata VR ini masing-masing akan kita tempatkan satu unit di TIC Bandara Syamsuddin Noor, satu unit di kantor Dispar Kalsel, dan satu unit kita siapkan secara portabel untuk dibawa saat ada pameran atau agenda promosi di luar daerah,” ujarnya.
Teknologi wisata virtual 360 tidak hanya menawarkan kemudahan bagi wisatawan yang ingin mengenal destinasi sebelum berkunjung, namun juga berfungsi sebagai alat promosi yang efektif di luar daerah. Misalnya, potensi pengenalan budaya dan keindahan alam Kalimantan Selatan dapat disajikan dengan menarik melalui pameran-pameran di seluruh Indonesia, bahkan dunia.
Dengan adanya wisata virtual 360, para wisatawan kini bisa merasakan keindahan dan keunikan destinasi wisata Kalimantan Selatan dari belahan dunia manapun. Wisatawan dapat memiliki gambaran lebih lengkap dan mendalam tentang tujuan wisata mereka, sehingga dapat memotivasi kunjungan langsung yang berdampak positif bagi pariwisata daerah.
Sokongan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap teknologi VR ini menunjukkan betapa daerah ini siap mengadopsi inovasi yang memadukan teknologi dan pariwisata. Namun, implementasi teknologi ini tentunya juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti kesiapan infrastruktur, pengembangan destinasi-destinasi baru, serta partisipasi aktif dari masyarakat dan pelaku pariwisata.
Ke depan, Dispar Kalsel berharap teknologi wisata virtual 360 ini dapat menjadi salah satu ciri khas dalam strategi pemasaran pariwisata daerah. Dengan upaya berkelanjutan dan inovasi seperti ini, Kalimantan Selatan dapat semakin dikenal, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional.
Melalui teknologi dan kerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan sektor pariwisata di Kalimantan Selatan dapat berkembang lebih pesat, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi daerah untuk menjadi destinasi wisata yang modern dan kompetitif.