Dokter

Dokter Peringatkan: Jangan Remehkan Jantung Berdebar Tiba-tiba, Bisa Jadi Tanda Aritmia

Dokter Peringatkan: Jangan Remehkan Jantung Berdebar Tiba-tiba, Bisa Jadi Tanda Aritmia
Dokter Peringatkan: Jangan Remehkan Jantung Berdebar Tiba-tiba, Bisa Jadi Tanda Aritmia

JAKARTA - Jantung berdebar tiba-tiba atau palpitasi sering kali dianggap sepele oleh banyak orang. Namun, kondisi ini dapat menjadi indikasi adanya aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan baik. Dr. Ragil Nur Rosyadi, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Surabaya, menekankan pentingnya mewaspadai gejala ini.?

Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Mengancam

Aritmia adalah kondisi di mana irama jantung menjadi tidak teratur, bisa berdetak terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia). Gangguan ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Dr. Ragil menjelaskan bahwa banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan seperti jantung berdebar atau mudah lelah, dan setelah diperiksa, baru diketahui bahwa mereka mengalami gangguan irama jantung.?

Penyebab dan Faktor Risiko Aritmia

Ada berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya aritmia, mulai dari kondisi bawaan hingga gaya hidup yang kurang sehat. Beberapa penyebab dan faktor risiko meliputi:?

Kelainan jantung bawaan: Beberapa orang dilahirkan dengan kelainan struktural pada jantung yang dapat memicu aritmia.?

Tekanan darah tinggi: Hipertensi dapat menyebabkan penebalan dinding jantung, yang mempengaruhi sistem listrik jantung.?

Gangguan hormon: Masalah tiroid, baik hipertiroidisme maupun hipotiroidisme, dapat mempengaruhi irama jantung.?

Konsumsi kafein atau alkohol berlebihan: Zat-zat ini dapat memicu detak jantung yang tidak teratur.?

Stres emosional dan kurang tidur: Kedua faktor ini dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dan sistem saraf otonom, yang berperan dalam pengaturan irama jantung.?

Kebiasaan merokok: Nikotin dalam rokok dapat mempengaruhi sistem listrik jantung.?

Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat dapat mempengaruhi irama jantung sebagai efek samping.?

Menariknya, aritmia tidak hanya menyerang mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan seseorang dengan jantung sehat pun bisa mengalami gangguan ini akibat faktor eksternal.?

Gejala Aritmia yang Perlu Diwaspadai

Aritmia sering kali dijuluki sebagai "silent killer" karena gejalanya yang tidak selalu jelas dan dapat muncul tiba-tiba. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:?

Jantung berdebar secara tiba-tiba: Perasaan bahwa jantung berdetak kencang atau tidak teratur tanpa alasan jelas.?

Rasa lelah berlebihan tanpa sebab jelas: Kelelahan yang tidak wajar meskipun tidak melakukan aktivitas berat.?

Pusing atau sensasi melayang: Perasaan pusing atau hampir pingsan tanpa alasan yang jelas.?

Sesak napas: Kesulitan bernapas atau napas pendek yang tidak biasa.?

Nyeri dada: Rasa nyeri atau tekanan di dada yang bisa menjalar ke lengan, leher, atau rahang.?

Pingsan atau kehilangan kesadaran: Kehilangan kesadaran sementara yang bisa terjadi tiba-tiba.?

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.?

Pentingnya Skrining dan Pemeriksaan Jantung Rutin

Sering kali, aritmia tidak terdeteksi karena gejalanya yang samar atau tidak konsisten. Oleh karena itu, Dr. Ragil menekankan pentingnya melakukan skrining atau pemeriksaan jantung rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dini adanya gangguan irama jantung sehingga penanganan dapat dilakukan lebih awal dan mencegah komplikasi yang lebih serius.?

Penanganan dan Pencegahan Aritmia

Penanganan aritmia tergantung pada jenis dan penyebabnya. Beberapa metode penanganan meliputi:?

Perubahan gaya hidup: Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, berhenti merokok, mengelola stres, dan memastikan tidur yang cukup.?

Obat-obatan: Penggunaan obat antiaritmia untuk mengontrol irama jantung.?

Prosedur medis: Seperti kardioversi, ablasi kateter, atau pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) untuk mengatur irama jantung.?

Pencegahan aritmia dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, mengelola stres, dan menghindari faktor-faktor pemicu seperti kafein, alkohol, dan rokok.?

Jantung berdebar tiba-tiba tidak boleh dianggap remeh, karena bisa jadi merupakan tanda aritmia yang berpotensi mengancam jiwa. Mewaspadai gejala, melakukan pemeriksaan rutin, dan menerapkan gaya hidup sehat adalah langkah-langkah penting untuk mencegah dan menangani gangguan irama jantung ini. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index