JAKARTA - Bulan suci Ramadhan telah tiba, membawa keharmonisan dan semangat ke dalam kehidupan umat Islam di seluruh dunia yang menjalaninya dengan puasa. Melaksanakan puasa dengan khusyuk merupakan impian setiap individu yang beriman, dan mencapai hal ini tanpa mengabaikan kesehatan adalah target utama yang harus diupayakan oleh semua. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menjaga kesehatan agar puasa berjalan lancar, hingga umat mampu menyelesaikan ibadah ini sampai akhir Ramadhan.
Puasa yang dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenam matahari tak hanya menuntut umat untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga mengelola pola makan dengan lebih baik. Menurut kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustiko Aji, salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan selama berpuasa adalah konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.
“Menyediakan makanan yang seimbang dan sehat pada waktu sahur dan berbuka adalah langkah pertama yang harus diperhatikan. Tubuh memerlukan cukup energi untuk beraktivitas selama sehari penuh tanpa asupan. Oleh karenanya, pengaturan asupan gizi berimbang ini sangat penting,” ungkap dr. Daru.
Menu yang kaya nutrisi seperti karbohidrat kompleks dari nasi merah atau roti gandum, protein dari daging tanpa lemak dan kacang-kacangan, serta sayur dan buah-buahan, dapat membantu tubuh tetap fit. Karbohidrat kompleks akan melepaskan energi secara perlahan, membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Sementara itu, protein diperlukan untuk regenerasi dan pembaruan sel tubuh.
Selain memperhatikan pola makan, hidrasi juga menjadi faktor kunci dalam menjaga kesehatan selama Ramadhan. Minum air putih dalam jumlah yang cukup di antara waktu berbuka dan sahur adalah langkah cerdas untuk mencegah dehidrasi. Dr. Daru menyarankan metode “2-4-2” yang bisa dijadikan patokan mudah untuk mengingat: dua gelas saat sahur, empat gelas setelah berbuka hingga sebelum tidur, dan dua gelas saat berbuka puasa.
"Tubuh kita terus memerlukan cairan untuk mendukung berbagai fungsi vitalnya. Mengadopsi kebiasaan minum air putih yang konsisten dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi dan mendukung fungsi organ bekerja optimal," tambah dr. Daru.
Tidak kalah penting, olahraga ringan juga bisa menjadi aspek yang membantu menjaga vitalitas selama Ramadhan. Meski berpuasa, aktivitas fisik tetap diperlukan untuk menjaga kebugaran. Olahraga seperti jalan santai, peregangan, atau yoga dapat membakar kalori dan meningkatkan energi. Namun, disarankan untuk melakukannya setelah berbuka puasa agar tubuh memiliki cukup energi.
Perlu diingat juga untuk menghindari makanan yang terlalu manis atau berminyak saat berbuka. Konsumsi makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang tiba-tiba, kemudian mengakibatkan rasa lelah dan mengantuk. Sebaiknya, mulai dengan makanan yang ringan seperti kurma atau buah-buahan lain yang memberikan energi cepat.
Dr. Daru juga menekankan pentingnya menjaga kualitas tidur di bulan puasa. "Mengatur waktu tidur yang cukup akan mendukung fungsi tubuh lebih baik dan membantu memulihkan energi setelah seharian berpuasa," jelasnya. Saat Ramadhan, banyak orang mengalami perubahan jadwal tidur karena aktivitas sahur dan tarawih. Oleh karena itu, menjaga waktu istirahat agar tetap cukup dan berkualitas adalah kunci untuk menjalani hari-hari berpuasa dengan lebih baik.
Dengan menerapkan semua saran di atas, umat Islam dapat menjalankan puasa Ramadhan dengan lebih kuat dan sehat. Menyelesaikan ibadah ini bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang bagaimana menjaga tubuh tetap dalam kondisi optimal sehingga ibadah bisa dilakukan dengan khusyuk dan penuh berkah. Momen Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki kebiasaan-kebiasaan hidup sehat, yang diharapkan dapat bertahan jauh setelah bulan suci ini berakhir.