KESEHATAN

Potensi Pariwisata Kesehatan Indonesia Capai US 84 Miliar: Menkes Budi Gunadi Sadikin Soroti Peluang Ekonomi Strategis

Potensi Pariwisata Kesehatan Indonesia Capai US 84 Miliar: Menkes Budi Gunadi Sadikin Soroti Peluang Ekonomi Strategis
Potensi Pariwisata Kesehatan Indonesia Capai US 84 Miliar: Menkes Budi Gunadi Sadikin Soroti Peluang Ekonomi Strategis

JAKARTA - Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar di sektor pariwisata kesehatan, diperkirakan mencapai hingga US$84 miliar. Potensi ini didorong oleh tingginya pengeluaran masyarakat untuk layanan kesehatan dan peluang untuk menarik kembali dana yang selama ini mengalir ke luar negeri. Pemerintah menargetkan integrasi layanan kesehatan dengan pariwisata di destinasi unggulan sebagai langkah strategis untuk mengembangkan sektor ini.

Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa sektor pariwisata kesehatan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Menurutnya, jika dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, rata-rata usia harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat dari 72 tahun menjadi 76 tahun, dan terus meningkat hingga 84 tahun seperti di Singapura, maka pengeluaran untuk layanan kesehatan per kapita juga akan meningkat signifikan.

“Dengan proyeksi tersebut, pengeluaran kesehatan masyarakat Indonesia bisa mencapai sekitar US$84 miliar, atau 2,5 kali lipat dari pengeluaran saat ini,” ujar Budi dalam Festival Inovasi Kesehatan 2024 di Jakarta. Ia menambahkan bahwa potensi ini menjadi peluang investasi yang sangat menjanjikan bagi sektor kesehatan dan pariwisata di Indonesia.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan

Sebagai langkah konkret untuk mengembangkan sektor ini, pemerintah telah menetapkan beberapa kawasan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan. Salah satunya adalah KEK Sanur di Bali, yang direncanakan akan menjadi pusat wellness tourism pertama di Indonesia. KEK Sanur akan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan bertaraf internasional, hotel, convention center, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan bahwa KEK Sanur diharapkan dapat menarik wisatawan untuk mendapatkan layanan kesehatan dan kebugaran di Indonesia, sehingga mengurangi ketergantungan masyarakat untuk berobat ke luar negeri. “Kita ingin mengubah menjadi sehat dan bugar di Indonesia saja,” ujar Sandiaga dalam konferensi pers mingguan pada Oktober 2023.

Selain itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam juga tengah dikembangkan dengan target investasi sebesar Rp6,91 triliun hingga 2032. Kawasan ini akan menyediakan layanan kesehatan berstandar internasional dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 100.000 orang selama 80 tahun.

Tantangan dan Peluang

Meskipun memiliki potensi yang besar, sektor pariwisata kesehatan Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah tingginya pengeluaran masyarakat untuk berobat ke luar negeri. Data menunjukkan bahwa hampir US$11 miliar atau sekitar Rp174 triliun uang masyarakat Indonesia digunakan untuk berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Selain itu, tercatat sebanyak 600.000 hingga 2 juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk health tourism.

Untuk itu, pemerintah berupaya mengembangkan destinasi wisata kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas. Pengembangan KEK Sanur dan KEK Batam merupakan langkah strategis untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara, serta mengurangi ketergantungan masyarakat untuk berobat ke luar negeri.

Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya untuk menyederhanakan regulasi terkait penyelenggaraan wisata medis. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya tengah menyederhanakan regulasi terkait pengaturan penyelenggaraan wisata medis untuk memudahkan investasi di sektor ini. “Kami sedang menyederhanakan regulasi agar sektor ini dapat berkembang dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta melibatkan masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata kesehatan. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan sektor ini dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Sektor pariwisata kesehatan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, diperkirakan mencapai hingga US$84 miliar. Dengan pengembangan kawasan seperti KEK Sanur dan KEK Batam, serta dukungan regulasi yang memadai, sektor ini diharapkan dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Namun, tantangan seperti tingginya pengeluaran masyarakat untuk berobat ke luar negeri perlu diatasi dengan menyediakan layanan kesehatan berkualitas di dalam negeri.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, sektor pariwisata kesehatan Indonesia memiliki peluang untuk menjadi salah satu sektor unggulan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan perekonomian nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index