JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali meluncurkan inovasi berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah uang kertas yang tidak layak edar untuk dijadikan medali ramah lingkungan. Medali tersebut dibagikan kepada 1.500 peserta dalam ajang lari QRIS Summer Run Bali 2025 yang berlangsung di Denpasar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BI Bali dalam mendukung keberlanjutan dan pengurangan limbah melalui kolaborasi dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Transformasi Limbah Menjadi Medali Ramah Lingkungan
Erwin Soeriadimadja, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, menyatakan bahwa pemanfaatan limbah uang kertas sebagai bahan baku medali merupakan wujud nyata dari komitmen BI dalam mendukung ekonomi hijau dan mengurangi dampak lingkungan. "Kami ingin menunjukkan bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak berguna dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Erwin.
Proses produksi medali ini melibatkan UMKM lokal yang telah dilatih dan didampingi oleh BI Bali. Melalui pendampingan ini, BI Bali berharap kualitas produk UMKM meningkat dan memiliki daya saing baik di tingkat nasional maupun internasional. "Kami berharap melalui pendampingan ini, kualitas produk UMKM meningkat dan punya daya saing baik level nasional dan internasional," tambah Erwin .
QRIS Summer Run Bali 2025: Ajang Lari dengan Sentuhan Digital
QRIS Summer Run Bali 2025 bukan hanya sekadar ajang lari, tetapi juga merupakan bagian dari upaya BI Bali dalam mempromosikan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan menggunakan QRIS, peserta dapat melakukan pendaftaran, pembayaran, dan transaksi lainnya secara digital, sehingga mengurangi penggunaan uang tunai dan mendukung gerakan cashless society.
Erwin Soeriadimadja menjelaskan bahwa implementasi QRIS di Bali telah menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. "QRIS ini bertujuan untuk menyederhanakan, mempermudah, dan juga memberikan kenyamanan dalam bertransaksi dengan pembayaran digital di seluruh Indonesia," katanya .
Kolaborasi untuk Keberlanjutan
Kolaborasi antara BI Bali dan UMKM lokal dalam produksi medali ramah lingkungan menunjukkan sinergi yang positif dalam mendukung keberlanjutan. Melalui inisiatif ini, BI Bali tidak hanya mengurangi limbah uang kertas, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal untuk menghasilkan produk bernilai tinggi yang dapat dipasarkan secara luas.
Selain itu, melalui pendampingan dan pelatihan, BI Bali berharap UMKM lokal dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk mereka, sehingga dapat bersaing di pasar global. "Melalui pendampingan ini, kami harap kualitas produk UMKM meningkat dan punya daya saing baik level nasional dan internasional," ujar Erwin .
Dampak Positif bagi Lingkungan dan Ekonomi
Inovasi ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan limbah uang kertas, BI Bali membantu mengurangi volume sampah dan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, pemberdayaan UMKM lokal dalam produksi medali ramah lingkungan membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Erwin Soeriadimadja menambahkan bahwa BI Bali akan terus mendorong inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. "Kami akan terus mendorong inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," tutup Erwin.
Langkah inovatif yang diambil oleh BI Bali dalam memanfaatkan limbah uang kertas untuk dijadikan medali ramah lingkungan dalam QRIS Summer Run Bali 2025 merupakan contoh nyata dari komitmen dalam mendukung keberlanjutan dan pemberdayaan UMKM lokal. Melalui kolaborasi ini, BI Bali tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi hijau dan digital.
Dengan terus mendorong inovasi dan kolaborasi, BI Bali berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Bali secara keseluruhan.