JAKARTA - Pengertian ekonomi digital merujuk pada aktivitas ekonomi yang bergantung pada teknologi internet atau Kecerdasan Buatan (AI).
Melalui sistem ini, individu dapat memperoleh pendapatan dengan cara yang lebih fleksibel dan efisien. Selain memberikan keuntungan bagi pelaku ekonomi, ekonomi digital juga membawa manfaat bagi konsumen.
Dengan berkembangnya sektor ini, banyak kemudahan yang dapat dirasakan oleh semua pihak.
Pada dasarnya, pengertian ekonomi digital menunjukkan betapa pentingnya teknologi dalam mendukung aktivitas ekonomi saat ini.
Pengertian Ekonomi Digital
Pengertian ekonomi digital merujuk pada aktivitas ekonomi yang memanfaatkan internet dan kecerdasan buatan (AI). Perkembangan ekonomi digital telah mempermudah berbagai aspek kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Transformasi ini mengubah model bisnis dari yang awalnya berbasis manual menjadi lebih otomatis. Para pelaku bisnis kini dapat mengandalkan sistem untuk menjalankan operasional mereka, yang sebelumnya membutuhkan tenaga kerja.
Sebagai contoh, kini seseorang bisa membuka toko secara online tanpa harus memiliki bangunan fisik, memanfaatkan platform marketplace sebagai wadah jualannya.
Perubahan dalam cara transaksi juga menjadi salah satu dampak besar dari ekonomi digital. Dulu, pembayaran dilakukan dengan bertatap muka, namun sekarang semuanya bisa dilakukan melalui ponsel, kapan saja dan di mana saja.
Peralihan ke sistem ekonomi berbasis digital ini menjadi bukti nyata perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Banyak perusahaan startup yang terus berinovasi untuk memberikan layanan berbasis online kepada pelanggan mereka.
Konsep ekonomi digital pertama kali dikenalkan oleh Don Tapscott dalam bukunya The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence yang diterbitkan pada 1995.
Dalam bukunya, Tapscott menyebutkan bahwa ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang berlandaskan pada teknologi internet.
Istilah lain yang digunakan untuk menyebut ekonomi digital antara lain internet economy, web economy, digital-based economy, new economy knowledge, atau new economy.
Karakteristik Ekonomi Digital
Untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan dalam dunia ekonomi digital, penting untuk memahami berbagai karakteristik yang menjadi dasar dari ekonomi ini.
Ekonomi digital memiliki perbedaan yang jelas dengan ekonomi konvensional yang lebih tradisional.
Tidak jarang, perusahaan perlu melakukan transformasi dalam bisnis mereka agar dapat bersaing di dunia digital. Beberapa karakteristik utama dari ekonomi digital antara lain:
Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan menjadi sumber daya yang sangat berharga dalam ekonomi digital. Akses cepat dan kemudahan mendapatkan informasi memegang peran penting dalam menentukan kesuksesan suatu bisnis.
Serba digital (Digitalization)
Proses digitalisasi adalah inti dari ekonomi digital, di mana hampir semua aspek bisnis dan interaksi masyarakat menggunakan teknologi digital, dari transaksi hingga komunikasi.
Serba virtual (Virtualization)
Ekonomi digital mengandalkan dunia maya dan sistem virtual untuk operasionalnya, yang memungkinkan terjadinya transaksi dan interaksi tanpa batasan fisik.
Menjadi molekul kecil (Molecularization)
Bisnis dan layanan dalam ekonomi digital cenderung terpecah menjadi unit-unit yang lebih kecil, memungkinkan penyesuaian dan inovasi yang lebih cepat sesuai dengan kebutuhan pasar.
Terintegrasi (Integration/Internetworking)
Ekonomi digital menuntut adanya integrasi antar berbagai sistem, aplikasi, dan platform untuk menciptakan jaringan yang saling terkoneksi.
Tanpa perantara (Disintermediation)
Banyak proses dalam ekonomi digital yang menghilangkan perantara, memungkinkan transaksi langsung antara produsen dan konsumen, mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan.
Menyatu (Convergence)
Teknologi yang berbeda dalam ekonomi digital sering kali berkonvergensi, menciptakan platform yang menyatukan berbagai fungsi dalam satu sistem, seperti telepon pintar yang berfungsi untuk komunikasi, hiburan, dan transaksi.
Penuh inovasi (Innovation)
Inovasi adalah kunci dalam ekonomi digital. Perusahaan yang berinovasi terus-menerus untuk mengembangkan produk dan layanan yang relevan dengan perubahan kebutuhan pasar akan lebih unggul dalam persaingan.
Produsen sekaligus konsumen (Prosumption)
Dalam ekonomi digital, peran konsumen sering kali juga menjadi produsen. Misalnya, pengguna dapat membuat konten yang dapat digunakan atau dijual oleh orang lain, seperti yang terjadi pada platform berbagi video atau media sosial.
Serba seketika (Immediacy)
Kecepatan menjadi salah satu karakteristik utama, di mana konsumen mengharapkan akses langsung dan respons yang cepat terhadap kebutuhan mereka. Kecepatan ini juga mencakup transaksi yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Mendunia (Globalization)
Ekonomi digital membuka peluang bagi bisnis untuk menjangkau pasar global. Tanpa batasan geografis, produk dan layanan dapat diakses oleh konsumen di seluruh dunia, yang memungkinkan ekspansi bisnis yang lebih besar.
Perpecahan (Discordance)
Dalam dunia digital, sering kali terjadi perpecahan atau ketidaksesuaian antara teknologi yang ada dengan kebutuhan pasar atau preferensi konsumen, yang memerlukan penyesuaian terus-menerus untuk tetap relevan.
Manfaat Ekonomi Digital
Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan masyarakat dari adanya ekonomi digital, salah satunya adalah terciptanya banyak lapangan pekerjaan. Selain itu, peluang untuk membuka bisnis juga semakin luas.
Tidak hanya untuk individu, pemilik bisnis UMKM juga merasakan dampak positif dari ekonomi digital. Dengan adanya perekonomian digital, UMKM kini lebih mudah menembus pasar global.
Teknologi yang berkembang memungkinkan produk UMKM dapat dipasarkan hingga ke luar negeri. Beberapa manfaat ekonomi digital bagi kehidupan antara lain:
Ketersediaan informasi yang lebih besar
Internet memberikan konsumen akses lebih luas terhadap informasi dan pilihan. Mereka kini bisa lebih mudah mencari merek terbaik dan membandingkan harga antara berbagai toko.
Lebih menghemat waktu
Dulu, jika ingin membeli perlengkapan kantor, seseorang harus pergi ke kota. Sekarang, pemesanan dan pembayaran bisa dilakukan dari rumah, menghemat banyak waktu dan biaya.
Menghemat biaya
Ekonomi digital membantu perusahaan mengurangi biaya, seperti sewa gedung, karena banyak aktivitas yang bisa dilakukan secara online.
Sistem ini memungkinkan barang dikirim langsung dari pabrik atau gudang supplier, mengurangi biaya distribusi dan menjadikan harga jual lebih murah.
Menurunkan hambatan
Ekonomi digital mempermudah perusahaan baru untuk masuk ke pasar. Jika seseorang memiliki ide inovatif, mereka bisa menciptakan produk baru yang dapat bersaing dengan perusahaan tradisional.
Ekonomi digital telah membawa banyak layanan baru, seperti layanan pesan antar makanan dan aplikasi kencan.
Contoh Ekonomi Digital
Contoh ekonomi digital sangatlah beragam, bahkan banyak di antaranya yang sudah ada di sekitar kita. Berikut beberapa contoh perkembangan ekonomi digital yang ada di Indonesia:
Bidang transportasi
Dalam bidang transportasi, contoh ekonomi digital adalah layanan ojek online. Dulu, orang harus datang ke pangkalan ojek dan menunggu tukang ojek yang tidak sedang menarik penumpang.
Sekarang, cukup menggunakan smartphone, orang bisa memesan ojek dan dijemput di tempat yang diinginkan.
Layanan seperti Gojek dan Grab sangat populer di Indonesia, bahkan kini mereka tidak hanya mengantarkan penumpang, tetapi juga mengantar makanan dan barang.
Bidang kesehatan
Sebelumnya, untuk mendapatkan layanan kesehatan, orang harus pergi ke klinik atau rumah sakit dan bertemu dokter secara langsung. Namun, kini konsultasi dengan dokter bisa dilakukan secara virtual.
Aplikasi seperti Halodoc memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan dan bahkan mendapatkan resep obat.
Bidang perbankan
Seiring dengan berkembangnya transaksi digital, industri perbankan pun bertransformasi. Uang tetap menjadi alat pembayaran sah, namun kini sudah berbentuk digital.
Produk seperti dompet digital (OVO, Gopay, e-banking) memungkinkan transaksi di berbagai tempat. Selain itu, kartu debit dan kredit juga berfungsi untuk transaksi digital.
Bidang bisnis
Contoh lain ekonomi digital terlihat dalam dunia bisnis. Dulu, untuk memulai usaha, seseorang harus memiliki toko fisik. Namun, sekarang siapa pun bisa memulai bisnis tanpa toko fisik dan menjual produk secara online.
Hal ini memungkinkan pengusaha dengan modal terbatas untuk memulai usaha tanpa perlu membangun toko fisik, sehingga dana yang ada bisa dialokasikan untuk keperluan lain atau meningkatkan modal.
Peluang Bisnis Ekonomi Digital
Seperti halnya sektor ekonomi lainnya, ekonomi digital juga menawarkan berbagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Hal ini terjadi karena semakin banyak orang yang dimudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas hanya melalui smartphone.
Pada dasarnya, ada banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan dalam ekonomi digital. Berikut adalah beberapa peluang bisnis yang dapat kita jelajahi:
Peluang bisnis transportasi
Ekonomi digital telah membuat bisnis transportasi online semakin berkembang. Laporan riset menunjukkan bahwa sekitar 43% pencarian terkait travel dan logistik di Google terjadi pada tahun 2018.
Selain itu, layanan sepeda berbagi (bike sharing) juga semakin populer, dengan 21,7 juta orang Indonesia memanfaatkannya pada tahun 2020.
Peluang besar ini tidak hanya terbuka bagi bisnis dan startup yang sudah ada, melainkan masih banyak ruang yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Peluang di bidang kesehatan
Kehadiran ekonomi digital juga mendorong masyarakat Indonesia untuk beralih ke layanan kesehatan online. Indonesia bahkan menduduki posisi ketiga di dunia dalam penggunaan aplikasi kesehatan.
Dengan adanya layanan kesehatan online, pasien bisa menghemat waktu yang biasanya terbuang saat antri di rumah sakit. Bagi pemilik klinik atau rumah sakit, peluang ini bisa dimanfaatkan untuk mendigitalisasi layanan mereka.
Sekitar 25% pelanggan lebih memilih mencari informasi tentang layanan kesehatan secara online sebelum melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.
Peluang di sektor perbankan
Perkembangan marketplace dan bisnis yang menyediakan layanan online turut mempengaruhi peningkatan kebutuhan layanan perbankan digital. Layanan digital banking kini mengalami kenaikan hingga 88%.
Banyak bank yang mulai mengembangkan fitur digital banking, dan ada 7 bank nasional yang sedang bersiap untuk go online, diikuti oleh 93% bank daerah.
Sebagian besar nasabah lebih memilih bank yang menyediakan layanan digital banking, karena mereka dapat mengakses layanan tanpa harus datang langsung ke bank.
Peluang untuk UMKM
Perkembangan ekonomi digital membuka peluang besar untuk meningkatkan omzet UMKM. Sebanyak 9% UMKM yang sudah terhubung dengan platform digital mengalami peningkatan pendapatan, sementara yang belum terhubung hanya meningkat 4%.
Para pelaku UMKM bisa memanfaatkan marketplace atau membuat website toko online untuk mendigitalisasi bisnis mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Cara Memanfaatkan Ekonomi Digital
Saat ini, hampir semua sektor industri dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi digital. Sebagai seorang pengusaha, yang perlu kamu lakukan adalah memilih layanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Ada beberapa cara yang dapat kamu pilih untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital, antara lain:
Menggunakan aplikasi untuk mempermudah operasional
Aplikasi seperti kasir, pembukuan, dan pengiriman barang dapat meningkatkan efisiensi operasional, menghemat waktu dan sumber daya.
Membuat situs web untuk meningkatkan brand awareness
Dengan memiliki situs web yang dioptimalkan, orang akan lebih mudah menemukan bisnis kamu di internet, membantu meningkatkan visibilitas dan kepercayaan pelanggan.
Menyediakan layanan pesan antar
Jika memungkinkan, sediakan layanan pesan antar untuk memudahkan pelanggan mendapatkan produk kamu dengan cepat. Hal ini dapat menarik lebih banyak konsumen.
Iklankan produk melalui media sosial
Gunakan media sosial atau iklan berbayar di platform tersebut untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan dan meningkatkan penjualan produk kamu.
Tantangan yang Dihadapi di Era Ekonomi Digital
Meskipun ekonomi digital menawarkan berbagai kemudahan, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, antara lain:
Keamanan berinternet
Masalah keamanan siber masih menjadi ancaman bagi banyak pengguna internet di Indonesia.
Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah peningkatan keamanan agar pengguna dapat mengakses berbagai layanan ekonomi digital tanpa khawatir akan peretasan atau pencurian data.
Keterbatasan sumber daya manusia
Tantangan lainnya adalah kurangnya tenaga kerja yang memiliki pemahaman tentang penerapan teknologi digital. Rendahnya tingkat literasi digital menjadi hambatan bagi banyak sektor untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia digital.
Regulasi yang belum memadai
Agar kegiatan dalam ekonomi digital dapat berjalan dengan lancar, diperlukan regulasi yang melindungi baik penyedia layanan maupun pengguna.
Namun, sering kali ekonomi digital terhambat karena belum adanya regulasi yang jelas dan tepat untuk mengatur ekosistem digital ini.
Dampak Positif Ekonomi Digital
Berikut beberapa dampak yang terlihat seiring dengan semakin berkembangnya dunia digital:
- Penyebaran ekonomi digital yang lebih merata, dengan transaksi perekonomian yang semakin cepat, mudah, dan efisien.
- Akses pendidikan yang semakin terbuka, berkat adanya layanan les online dan berbagai informasi yang memudahkan seseorang untuk memulai bisnis.
- Perubahan dalam kehidupan sosial, di mana ekonomi inklusif semakin berkembang dan usaha kecil dapat tumbuh dengan lebih baik.
Selain itu, ada juga pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang semakin baik, yang dapat dilihat dari peran mitra pengemudi Gojek dan Grab, yang memberikan kesempatan bagi banyak individu untuk memperoleh penghasilan melalui platform digital ini.
Sebagai penutup, pengertian ekonomi digital mencakup transformasi berbagai aspek bisnis dan kehidupan melalui pemanfaatan teknologi digital untuk efisiensi dan kemudahan.