JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) kembali memperkuat portofolio proyeknya dengan mengantongi kontrak baru untuk pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Provinsi Kalimantan Tengah. Proyek ini menjadi bagian penting dalam upaya percepatan pembangunan dan pemeliharaan irigasi yang mendukung ketahanan pangan nasional.
Kontrak tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk mendukung swasembada pangan. Selain itu, proyek ini juga didukung Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 444/KPTS/M/2025 yang mengatur lokasi, lingkup kegiatan, serta metode pengadaan jasa rehabilitasi jaringan irigasi di daerah kewenangan pemerintah daerah.
WIKA akan mengerjakan rehabilitasi di 16 Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) yang tersebar di enam kabupaten di Kalimantan Tengah, yaitu Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Sukamara. Proyek ini mencakup pengelolaan jaringan irigasi dengan luas layanan mencapai 3.076 hektar.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengatakan rehabilitasi jaringan irigasi ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran pengairan dan pembuangan air di lahan pertanian rawa, sehingga mendukung optimalisasi lahan dan peningkatan hasil panen petani setempat.
“Proyek ini dirancang untuk diselesaikan tepat waktu guna mendukung keberhasilan masa tanam berikutnya,” ujar Agung.
Lingkup pekerjaan WIKA meliputi peningkatan fungsi saluran irigasi agar air dapat mengalir sampai ujung saluran sekunder serta pengelolaan kelebihan air untuk menjaga agar sistem irigasi tetap berfungsi secara optimal.
Agung menegaskan bahwa kontrak ini menjadi bukti kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas WIKA dalam menangani proyek infrastruktur di sektor pertanian yang krusial bagi ketahanan pangan nasional.
“Melalui proyek ini, kami tidak hanya memperluas kontribusi di sektor infrastruktur pertanian, tetapi juga berkomitmen memberikan manfaat nyata berupa peningkatan produktivitas pertanian, optimalisasi penggunaan air irigasi, serta pengurangan risiko gagal panen akibat genangan air atau kekeringan,” tambahnya.
Pemerintah pusat melalui proyek ini berharap infrastruktur irigasi yang lebih baik dapat meningkatkan ketahanan pangan khususnya di wilayah Kalimantan Tengah dan daerah sekitarnya, mengingat peran irigasi sangat vital dalam menjaga kontinuitas pasokan air pada musim tanam.
Proyek yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat sistem irigasi yang mendukung swasembada pangan, sejalan dengan target pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga dalam jangka panjang.
Selain meningkatkan fungsi irigasi, rehabilitasi ini juga diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan seperti banjir, kekeringan, dan kerusakan saluran yang selama ini menghambat produktivitas lahan rawa di Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, WIKA juga membukukan kontrak baru senilai Rp 3,37 triliun hingga Mei 2025, yang menunjukkan tren positif perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Kontrak rehabilitasi irigasi ini sekaligus memperkokoh posisi WIKA di sektor konstruksi pertanian dan infrastruktur berkelanjutan.
Dengan pengalaman dan teknologi terkini yang dimiliki, WIKA optimistis dapat menyelesaikan proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Kalimantan Tengah sesuai target dan harapan pemerintah serta masyarakat.