JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali mencatat masuknya investor baru dengan nilai transaksi cukup signifikan. Salah satu nama yang kini muncul ke permukaan adalah Jhon Veter Firdaus, yang secara resmi mengakuisisi saham PT Fuji Finance Indonesia Tbk (IDX: FUJI). Lewat transaksi besar pada awal September 2025, Jhon langsung menguasai hampir 10 persen kepemilikan perusahaan pembiayaan tersebut.
Langkah ini menambah dinamika baru di jajaran pemegang saham FUJI. Pasalnya, sebelum transaksi berlangsung, Jhon sama sekali tidak tercatat memiliki saham di perusahaan tersebut. Namun, hanya dalam satu kali aksi, ia langsung memegang 124.500.000 lembar saham FUJI atau setara 9,57 persen kepemilikan.
Detail Transaksi
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Rabu, 3 September 2025, pembelian saham dilakukan pada 2 September 2025. Jhon Veter Firdaus membeli seluruh saham tersebut di harga Rp400 per lembar. Dengan jumlah itu, nilai transaksi diperkirakan mencapai hampir Rp49,8 miliar.
“Tujuan transaksi untuk investasi pribadi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” ujar Anita Marta, Direktur FUJI, dalam laporan keterbukaan tersebut.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa aksi akuisisi Jhon murni bersifat personal, bukan bagian dari agenda korporasi lain ataupun konsorsium investasi.
Porsi Saham Setelah Transaksi
Pasca transaksi, kepemilikan Jhon langsung tercatat sebesar 124.500.000 lembar saham atau 9,57 persen. Sebelum itu, kepemilikannya tercatat nihil. Artinya, Jhon menjadi salah satu pemegang saham signifikan baru di FUJI, dengan porsi kepemilikan lebih dari 5 persen.
Kategori ini penting, sebab sesuai aturan pasar modal, setiap pemegang saham yang memiliki kepemilikan di atas 5 persen wajib melaporkan pergerakan sahamnya kepada BEI.
Konteks Pasar dan Prospek
Masuknya investor baru dalam jumlah besar biasanya memberi sinyal kepercayaan terhadap kinerja perusahaan. PT Fuji Finance Indonesia Tbk, yang bergerak di sektor pembiayaan, memang sedang menghadapi tantangan sekaligus peluang dari perkembangan industri keuangan digital.
Di tengah ketatnya persaingan dengan perusahaan fintech maupun multifinance lainnya, kehadiran investor yang menaruh dana besar bisa menjadi dorongan moral sekaligus strategi jangka panjang. Nilai pembelian di harga Rp400 per lembar juga menunjukkan keyakinan Jhon bahwa harga saham FUJI masih memiliki ruang untuk bertumbuh.
Dalam perspektif pasar, langkah ini bisa memicu atensi pelaku bursa. Tak jarang, aksi akumulasi saham oleh investor besar menjadi pemicu peningkatan minat investor ritel yang melihat potensi apresiasi harga di masa mendatang.
Profil Singkat FUJI
PT Fuji Finance Indonesia Tbk merupakan perusahaan pembiayaan yang terdaftar di BEI dengan kode saham FUJI. Perusahaan ini bergerak di bidang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, serta layanan keuangan lainnya.
Sebagai perusahaan multifinance, FUJI berada dalam industri yang sangat dinamis, apalagi dengan pesatnya perkembangan digitalisasi layanan keuangan di Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan pemegang saham dengan porsi signifikan dapat memberi dorongan pada strategi bisnis maupun penguatan modal perusahaan.
Arti Penting Kepemilikan >5%
Dalam dunia pasar modal, status pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen memiliki arti tersendiri. Selain harus melaporkan setiap pergerakan kepemilikannya, kategori ini menunjukkan bahwa sang investor memiliki pengaruh cukup besar dalam struktur kepemilikan perusahaan.
Dengan kepemilikan 9,57 persen, Jhon Veter Firdaus berada di level yang cukup strategis. Walau belum tentu ikut serta dalam pengambilan keputusan operasional, kehadirannya tetap dapat diperhitungkan, baik dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) maupun dalam dinamika harga saham FUJI di bursa.
Spekulasi dan Harapan Pasar
Munculnya nama baru dengan aksi akuisisi besar tentu menimbulkan spekulasi. Para analis dan pelaku pasar akan menanti, apakah Jhon hanya sekadar melakukan investasi jangka panjang, ataukah ada agenda lain di balik kepemilikannya.
Di sisi lain, harapan juga muncul bahwa suntikan kepercayaan dari investor baru bisa membantu meningkatkan performa saham FUJI yang sebelumnya mungkin kurang banyak diperhatikan investor.
Jika strategi bisnis FUJI mampu memanfaatkan momentum ini, bukan tidak mungkin perusahaan bisa memperkuat posisinya di industri keuangan nasional. Apalagi, tren pembiayaan digital dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan inklusif terus meningkat.