JAKARTA - Kota Malang tidak hanya dikenal karena udara sejuk dan panorama alam yang menenangkan, tetapi juga punya satu daya tarik lain yang sulit dilewatkan: kulinernya. Bagi siapa saja yang hanya punya waktu singkat, bahkan cuma sehari penuh di kota ini, kesempatan mencicipi ragam makanan khas Malang sayang sekali kalau dilewatkan. Malang seolah menawarkan perjalanan rasa yang lengkap—dimulai dari sarapan yang sederhana tapi penuh makna, makan siang dengan sajian legendaris, hingga penutup hari dengan camilan manis yang khas.
Daripada bingung harus makan apa dalam waktu terbatas, berikut rute kuliner sehari di Malang yang bisa jadi panduan.
Pecel Kawi, Awal Hari dengan Cita Rasa Tradisi
Setiap kota biasanya punya menu sarapan favorit yang menjadi ciri khas. Di Malang, jawabannya adalah pecel Kawi. Hidangan nasi dengan sayur rebus segar yang kemudian disiram sambal kacang khas ini sudah jadi legenda kuliner sejak puluhan tahun silam. Rasa sambalnya bukan sembarangan—ada perpaduan gurih, manis, dan sedikit pedas yang membuatnya begitu seimbang di lidah.
Pelengkapnya pun membuat sajian ini semakin nikmat. Tempe goreng renyah, rempeyek gurih, atau telur dadar hangat biasanya hadir menemani sepiring pecel. Sederhana memang, tetapi justru kesederhanaan itu yang membuatnya istimewa.
Bagi yang penasaran, kawasan Jalan Kawi adalah tempat terbaik untuk merasakan sensasi ini. Di sana banyak warung pecel buka sejak pagi hari, siap menyambut siapa pun yang ingin mengisi energi sebelum berkeliling kota. Suasana warung yang sederhana, dengan keramahan khas Malang, menjadikan sarapan pecel Kawi bukan sekadar mengisi perut, melainkan pengalaman yang menyentuh sisi budaya kota ini.
Bakso Malang, Ikon Siang Hari yang Selalu Dicari
Perjalanan kuliner berikutnya di Malang tak bisa dilepaskan dari nama besar bakso Malang. Hampir semua orang yang datang ke kota ini pasti menaruh menu ini dalam daftar wajib coba. Bagaimana tidak, satu mangkuk bakso Malang biasanya berisi aneka pilihan: mulai dari bakso urat dengan tekstur padat, bakso halus yang lembut, siomay khas, tahu isi, hingga pangsit goreng renyah yang selalu bikin ketagihan.
Kuah kaldu yang hangat dan gurih semakin cocok disantap saat udara Malang yang cenderung sejuk, terutama pada siang hari. Rasanya menenangkan, mengenyangkan, sekaligus membawa sensasi nostalgia karena bakso Malang sudah lama menjadi bagian dari identitas kuliner Jawa Timur.
Bicara soal lokasi, warung bakso tersebar di hampir setiap sudut kota. Namun, kawasan Jalan Soekarno Hatta sering disebut sebagai salah satu pusat bakso paling populer. Banyak mahasiswa dan pekerja yang memilih makan siang di sana karena porsinya mengenyangkan dengan harga bersahabat.
Menariknya, bakso Malang juga mudah dijumpai di luar kota, bahkan sudah menjadi ikon kuliner nasional. Tetapi merasakannya langsung di kota asalnya memberikan pengalaman yang berbeda—lebih otentik dan terasa dekat dengan budaya masyarakat setempat.
Pos Ketan Legenda, Penutup Manis di Sore Hari
Setelah berjalan seharian, saat sore menjelang malam, waktunya memanjakan diri dengan camilan. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah Pos Ketan Legenda. Lokasinya memang berada di kawasan Alun-Alun Batu, tak jauh dari pusat Malang. Meski sederhana, tempat ini selalu ramai oleh pengunjung yang ingin menikmati ketan hangat dengan beragam topping.
Pilihan toppingnya cukup beragam dan unik. Ada yang klasik seperti keju dan susu kental manis, hingga yang lebih berani seperti durian, meses, atau kombinasi keduanya. Ketan yang legit berpadu dengan topping manis menghasilkan rasa yang berbeda dari camilan biasa. Tak heran jika Pos Ketan Legenda sudah beroperasi sejak lama dan tetap bertahan menjadi salah satu destinasi kuliner favorit wisatawan maupun warga lokal.
Menikmati ketan di tempat ini bukan sekadar soal rasa. Suasana alun-alun Batu yang ramai, lampu-lampu kota yang mulai menyala, dan udara dingin khas Malang bagian utara membuat pengalaman makan ketan jadi lebih berkesan. Tak sedikit yang kemudian menjadikan Pos Ketan Legenda sebagai penutup perjalanan sehari di Malang sebelum kembali ke hotel atau melanjutkan perjalanan berikutnya.
Menyusun Itinerary Kuliner Sehari di Malang
Jika hanya punya waktu 24 jam di Malang, kombinasi tiga kuliner ini bisa jadi rencana sederhana tapi lengkap. Sarapan dengan pecel Kawi memberikan energi sekaligus memperkenalkan cita rasa tradisional. Lalu makan siang dengan bakso Malang menghadirkan ikon kuliner yang sudah melekat di identitas kota. Sementara sore hingga malam ditutup dengan ketan manis dari Pos Ketan Legenda, memberi pengalaman ringan namun berkesan.
Tentu saja, Malang masih punya banyak sekali pilihan lain, mulai dari rawon, sate, hingga jajanan kaki lima yang tak kalah lezat. Namun, tiga rekomendasi ini bisa dibilang mewakili keunikan kuliner Malang—paduan tradisi, rasa khas, dan suasana lokal yang tidak akan sama jika dicicipi di tempat lain.
Jadi, kalau suatu hari hanya sempat singgah sebentar di Malang, jangan lewatkan perjalanan rasa singkat ini. Karena dari satu piring pecel, semangkuk bakso, hingga seporsi ketan hangat, Malang akan selalu meninggalkan cerita manis yang sulit dilupakan.