Peluang Bisnis Telur Ayam, Cara Melakukan, dan Risikonya

Peluang Bisnis Telur Ayam, Cara Melakukan, dan Risikonya
peluang bisnis telur ayam

Peluang bisnis telur ayam merupakan salah satu prospek usaha yang cukup menjanjikan dan menguntungkan. 

Telur termasuk bahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat dan dikonsumsi hampir setiap hari. Tak hanya sebagai sumber protein yang sangat dibutuhkan tubuh, telur juga mudah didapatkan di berbagai tempat. 

Oleh karena itu, menjalankan usaha sebagai agen telur bisa menjadi langkah strategis yang menghasilkan keuntungan jika dikelola dengan baik.

Bagi kamu yang masih pemula dan tertarik untuk mencoba usaha ini, tidak perlu merasa ragu untuk memulainya. Kita semua tahu bahwa sebagian besar rumah tangga di Indonesia selalu menyediakan stok telur ayam di dapur mereka. 

Telur ayam tergolong bahan makanan dengan harga terjangkau dan digemari oleh hampir semua kalangan. 

Selain itu, variasi olahan telur ayam yang sangat beragam menjadikannya bisa disajikan dalam bentuk masakan yang mewah maupun yang sederhana.

Hal ini menunjukkan bahwa telur ayam sangat disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Bila kita melihat jajanan di sekitar, sebagian besar di antaranya juga menggunakan telur ayam sebagai bahan utama. 

Ini menjadi bukti bahwa kebutuhan konsumen terhadap telur ayam sangat tinggi karena fungsinya yang fleksibel dalam berbagai jenis makanan. 

Maka dari itu, usaha jual beli telur ayam memiliki prospek yang cerah dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar.

Tak perlu khawatir jika kamu hanya memiliki dana terbatas, karena bisnis telur ayam bisa dimulai dengan modal kecil sekalipun. 

Apabila kamu tertarik memulai usaha ini, ada beberapa tips penting yang sebaiknya diperhatikan, termasuk pemahaman dasar mengenai telur ayam itu sendiri.

Dengan mengamati dan memanfaatkan peluang bisnis telur ayam secara cermat, kamu bisa membangun usaha yang tidak hanya menjanjikan tetapi juga tahan lama di tengah kebutuhan pasar yang terus ada.

Peluang Bisnis Telur Ayam

Menjalankan usaha dengan produk telur termasuk salah satu jenis bisnis yang memiliki prospek menjanjikan dan sangat potensial untuk dijalankan. Yang terpenting adalah memiliki ketersediaan modal. 

Bisnis telur ini memang tidak tergolong murah, sehingga dibutuhkan dana yang cukup besar untuk memulainya. 

Di saat banyak usaha lain mengalami penurunan atau bahkan berhenti beroperasi, seperti rumah makan hingga jasa transportasi, usaha telur tetap bisa bertahan dan berjalan stabil.

Meskipun harga ayam dan telur sempat melonjak dan kemudian turun pada beberapa waktu, industri ini tetap memiliki daya tahan yang baik. Mengapa usaha telur ayam masih menjadi pilihan menarik? 

Hal ini karena telur merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor kuliner. 

Tak hanya restoran atau warung makan yang membutuhkan telur untuk membuat berbagai olahan, tetapi juga pabrik makanan seperti pembuat roti dan produsen mie instan yang menggunakan telur dalam proses produksinya.

Salah satu pilihan terbaik dalam usaha ini adalah beternak ayam petelur dari jenis ayam negeri. Jenis telur ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat dan memiliki keunggulan dari segi harga yang relatif ekonomis. 

Namun, modal yang diperlukan memang besar, terutama untuk membangun kandang dan membeli anak ayam (DOC). Setelah DOC dibeli, dibutuhkan dana tambahan untuk memeliharanya hingga mencapai usia produktif dan mulai menghasilkan telur. 

Biaya tersebut juga mencakup pengeluaran untuk tenaga kerja yang harus dikelola secara berkelanjutan.

Jika kamu tidak benar-benar fokus dan serius menjalankan bisnis ini, maka hasil yang diharapkan pun sulit untuk dicapai. Itulah sebabnya, bagi yang memiliki keterbatasan modal, sebaiknya mempertimbangkan kembali sebelum masuk ke sektor ini. 

Walaupun ada berbagai sumber informasi yang menyebutkan bahwa usaha peternakan telur bisa dimulai dengan modal kecil, kenyataannya usaha ini menuntut keseriusan, konsistensi, dan dedikasi tinggi. 

Maka dari itu, peluang bisnis telur ayam tetap memerlukan kesiapan secara finansial dan mental bagi siapa pun yang ingin menekuninya secara maksimal.

Mengenal Jenis Telur Ayam

Terdapat beberapa varian unggas petelur yang bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha, di antaranya sebagai berikut:

Jenis Ayam Bertubuh Ringan

Tipe ayam ini dikenal memiliki bobot tubuh yang lebih ringan dibandingkan dengan jenis petelur lainnya. Karena bulunya yang putih, masyarakat sering menyebutnya ayam petelur putih. Telur yang dihasilkan juga berwarna putih. 

Ciri khas ayam yang sedang dalam masa bertelur adalah postur tubuh yang ramping dan jengger berwarna merah cerah. 

Hal ini karena fokus utamanya adalah pada produksi telur, bukan pembentukan daging. Dalam satu tahun, produktivitasnya bisa mencapai sekitar 290 butir telur.

Jenis Ayam Berukuran Sedang

Kategori ini diklasifikasikan berdasarkan ukuran tubuh ayam, yang berada di antara ayam ringan dan ayam pedaging. Meski lebih berat daripada ayam petelur ringan, jenis ini masih memiliki bobot yang lebih ringan daripada ayam pedaging. 

Ayam ini termasuk tipe serbaguna, karena selain mampu memproduksi telur, dagingnya pun layak untuk dijual. 

Umumnya, bulu ayam ini berwarna cokelat, begitu pula dengan warna telur yang dihasilkan. Rata-rata produksi tahunan dari ayam jenis ini dapat mencapai 300 butir telur.

Sarana dan Peralatan yang Dibutuhkan

Jika kamu tertarik untuk memulai usaha, ada sejumlah fasilitas dan perlengkapan yang harus dipersiapkan agar usaha ternak ayam petelur bisa berjalan lancar dan memberikan keuntungan yang optimal. 

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan antara lain:

Kandang Ayam

Hal pertama yang perlu kamu persiapkan adalah kandang. Ini merupakan elemen krusial yang akan sangat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha ternak unggas dalam jangka panjang. 

Kini, telah banyak inovasi kandang ayam modern yang dirancang khusus agar tetap efisien meskipun digunakan di lahan yang terbatas. Keberhasilan penggunaan kandang tersebut tentunya berasal dari pengalaman para peternak yang sudah berpengalaman.

Tingkat Kelembaban

Dalam usaha peternakan ayam petelur, tingkat kelembaban ideal berada di kisaran 60–70%. Jika kelembaban kandang terlalu rendah atau terlalu kering, hal itu akan berdampak buruk karena bisa menurunkan tingkat produktivitas ayam. 

Beruntungnya, iklim tropis di Indonesia cenderung mendukung tingkat kelembaban yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk beternak ayam petelur.

Penataan Kandang

Aspek penting lainnya adalah posisi kandang ayam petelur. Posisi terbaik adalah dengan arah memanjang dari timur ke barat. 

Penempatan seperti ini bertujuan agar kandang tidak terkena sinar matahari secara penuh sepanjang hari, melainkan hanya pada pagi dan sore hari, sehingga panas dalam kandang bisa dikurangi. 

Selain itu, pengaturan posisi kandang juga harus memperhatikan jarak antar kelompok ayam dengan usia yang berbeda, agar pengelolaan menjadi lebih terorganisir.

Suhu di Dalam Kandang

Kamu juga perlu mengontrol suhu dalam kandang. Suhu ideal bagi ayam petelur berada dalam rentang 32,5°C hingga 35°C. Suhu di luar kisaran ini bisa berdampak pada proses produksi. 

Di musim hujan, kamu bisa mengandalkan lampu pemanas untuk menjaga suhu tetap stabil. 

Di negara empat musim, biasanya digunakan kandang tertutup untuk menghadapi musim dingin, tapi di Indonesia hal tersebut tidak diperlukan karena suhu relatif stabil.

Pemanas dan Sistem Penerangan

Pemanasan dan pencahayaan di kandang dibutuhkan terutama saat suhu lingkungan turun drastis dari batas ideal. Biasanya, suhu malam hari cenderung lebih rendah dibandingkan siang hari. 

Oleh karena itu, kamu bisa memasang lampu penghangat saat malam untuk menjaga suhu kandang tetap dalam kondisi optimal bagi ayam.

Tips Cara Melakukan Bisnis Telur Ayam

Setelah memahami dasar-dasar usaha penjualan telur ayam, ada beberapa langkah penting yang bisa kamu terapkan agar usaha ini berjalan dengan maksimal dan memberi hasil yang menguntungkan:

Menentukan Jenis Telur yang Akan Dijual

Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memilih jenis telur yang paling banyak diminati di wilayah tempat kamu akan menjual. Telur yang umum dijual bisa berupa telur ayam ras atau telur ayam kampung. 

Umumnya, telur ayam kampung lebih diminati karena ukurannya lebih kecil namun rasanya dianggap lebih nikmat. Meski begitu, telur jenis ini bukan pilihan utama untuk dijual karena harganya yang lebih mahal dan persediaannya terbatas.

Sebagai permulaan, kamu bisa fokus menjual telur ayam ras karena lebih mudah didapat dan harganya lebih terjangkau. Selain itu, mayoritas masyarakat Indonesia mengandalkan jenis ini sebagai kebutuhan pokok harian. 

Tidak ada salahnya juga jika kamu melengkapi pilihan dengan jenis telur lainnya seperti telur bebek atau telur puyuh, untuk menjangkau konsumen dengan preferensi berbeda.

Menentukan Cara Penjualan yang Tepat

Dengan banyaknya pelaku usaha di bidang ini, kamu perlu menyusun strategi penjualan yang unik agar tetap kompetitif di pasar. Cara menjual telur yang kamu pilih akan sangat memengaruhi operasional dan manajemen bisnis ke depannya.

Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain: menyewa lapak di pasar atau membuka toko mandiri di lokasi strategis, seperti pinggir jalan yang ramai dilewati banyak orang. 

Selain itu, kamu bisa juga menjadi distributor telur yang menyuplai ke warung atau toko kelontong di sekitar area tempat tinggalmu.

Memilih Tempat Usaha yang Menguntungkan

Bila kamu memutuskan membuka toko sendiri, pastikan lokasi tersebut mudah dijangkau masyarakat. Pilih tempat yang berada di area ramai seperti jalan utama atau kawasan pemukiman padat.

Perlu juga diperhatikan bahwa masyarakat di sekitar toko tersebut merupakan konsumen yang aktif dan memiliki kebutuhan rutin terhadap telur dalam jumlah besar. 

Lokasi yang tepat akan berdampak besar terhadap keberlangsungan dan perkembangan usahamu. Menjalin komunikasi yang rutin dengan pelanggan juga akan membantu membangun loyalitas.

Menjaga Kualitas Produk yang Dijual

Sangat penting bagi penjual untuk menyediakan telur dengan mutu terbaik. Ini bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pemasok terpercaya yang mampu menyediakan produk berkualitas.

Kamu juga harus memastikan kondisi telur yang dijual tetap prima—kulitnya bersih, tidak bau, tidak ada retakan atau kerusakan lainnya. Kualitas produk akan mempengaruhi keputusan pelanggan untuk kembali membeli di toko kamu.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami cara membedakan telur yang layak konsumsi dengan yang tidak.

Bermitra dengan Pemasok yang Terpercaya

Langkah penting lainnya adalah menjalin kerja sama dengan agen atau pemasok telur yang sudah berpengalaman. Pastikan mereka menawarkan harga yang bersaing dan kualitas yang stabil.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah jarak antara lokasi usaha kamu dan tempat pemasok. Akan lebih praktis jika lokasi mereka tidak terlalu jauh. 

Bahkan akan lebih menguntungkan jika pemasok bersedia mengantarkan langsung telur ke toko kamu, sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Risiko Bisnis Telur Ayam

Kamu juga harus memahami berbagai risiko yang bisa timbul apabila benar-benar memilih untuk menekuni usaha peternakan ayam petelur. Jangan hanya berfokus pada potensi keuntungannya saja. 

Seperti halnya jenis usaha lain, bidang ini juga mengandung risiko, dan bisnis ayam petelur termasuk yang memiliki risiko cukup tinggi. 

Bila kamu tertarik menguji peluang dari usaha telur ini dengan menjadi peternaknya langsung, ada banyak kemungkinan merugikan yang harus dihadapi.

Salah satu risiko terbesar yang harus diantisipasi adalah kematian ayam. Bila kamu memiliki modal yang terbatas, sebaiknya pertimbangkan jenis usaha lain seperti kuliner yang memiliki tingkat risiko lebih rendah. 

Memaksakan diri menjalani usaha ini tanpa cukup pengalaman hanya akan membuat angka kematian ayam meningkat dan pada akhirnya bisa menyebabkan usaha kamu bangkrut dalam waktu singkat. 

Terlebih jika modal usaha berasal dari pinjaman bank, hal ini bisa berujung pada tekanan finansial yang tidak hanya berdampak pada kamu tetapi juga keluargamu karena harus menghadapi penagihan dari pihak pemberi pinjaman.

Perlu digarisbawahi bahwa penjelasan ini bukan bermaksud untuk membuatmu takut, melainkan untuk menunjukkan bahwa bisnis peternakan ayam petelur memang memiliki tantangan yang nyata. 

Selain kesiapan modal, pastikan juga kamu memiliki pengetahuan yang memadai seputar dunia peternakan unggas sebelum memulainya. Berikut ini adalah sejumlah risiko yang perlu kamu ketahui jika berniat menekuni bisnis produksi telur ayam:

Fluktuasi Harga Telur

Salah satu risiko utama yang dihadapi pelaku usaha telur ayam adalah ketidakstabilan harga jual. 

Tidak seperti usaha katering atau makanan siap saji yang memungkinkanmu menetapkan harga sendiri, dalam bisnis telur ayam kamu harus mengikuti harga pasar yang sudah terbentuk. 

Dalam beberapa bulan, situasi ini bisa membuat peternakan kamu mengalami kerugian atau bahkan tidak mendapat keuntungan sama sekali.

Kondisi ini diperparah bila harga pakan naik dan melebihi harga jual telur itu sendiri. Hal seperti ini memang kerap terjadi di lapangan. 

Karena harga telur sangat fluktuatif, maka profit bersih dari bisnis ini juga sulit dipastikan. Oleh karena itu, kamu harus siap menghadapi risiko kerugian karena faktor-faktor tersebut.

Dampak Cuaca Ekstrem

Iklim di Indonesia kadang menghadirkan cuaca ekstrem pada waktu tertentu. Hal ini tentu menjadi salah satu risiko yang patut diwaspadai oleh para pengusaha ayam petelur. 

Contohnya, pada musim kemarau, harga jagung—yang menjadi bahan utama pakan ayam—bisa melambung tinggi. Ini jelas akan memengaruhi biaya produksi dan bisa mengurangi keuntungan kamu secara signifikan.

Meski biaya pakan meningkat, harga telur tetap mengacu pada mekanisme pasar dan tidak bisa serta-merta dinaikkan. 

Jika kamu masih memiliki DOC (Day-Old Chick) yang belum tumbuh atau produktif, maka kamu harus tetap menanggung biaya pakan dan waktu pemeliharaan yang tidak sebentar. 

Kondisi seperti ini memerlukan perhatian ekstra, termasuk dalam hal pengawasan terhadap potensi munculnya penyakit unggas.

Sebagai peternak, kamu harus selalu mengikuti perkembangan informasi terkait penyakit-penyakit pada ayam agar bisa cepat mengambil tindakan apabila terjadi masalah baru. 

Hal ini menjadi langkah penting untuk menjaga kelangsungan usaha kamu.

Sebagai penutup, memahami risiko sejak awal sangat penting agar kamu bisa memaksimalkan peluang bisnis telur ayam dengan strategi yang tepat dan modal yang dikelola secara bijak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index