Cara bermain bola bekel merupakan bagian dari warisan permainan tradisional yang dipercaya mendapat pengaruh dari budaya Belanda.
Istilah "bekel" diyakini berasal dari bahasa Belanda, yaitu bikkelspel atau bikkelen, yang secara harfiah berarti membanting tulang.
Meski demikian, permainan ini tidak melibatkan aktivitas fisik yang berat, melainkan hanya memerlukan bola karet dan sejumlah biji bekel sebagai perlengkapannya.
Permainan ini adalah bentuk kompetisi keterampilan yang biasanya dimainkan oleh dua hingga empat anak berusia antara tujuh hingga dua belas tahun.
Tidak dibutuhkan lokasi khusus untuk memainkannya, karena bisa dilakukan di ruang terbuka maupun tertutup. Fleksibilitas ini menjadikan bola bekel sebagai permainan yang mudah diakses dan menyenangkan.
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan secara menyeluruh mengenai definisi permainan bola bekel, perlengkapan yang digunakan, langkah-langkah dalam memainkannya, latar belakang sejarah, serta manfaat yang bisa diperoleh dari permainan tersebut.
Semua aspek ini menunjukkan bahwa cara bermain bola bekel bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk melatih ketangkasan dan interaksi sosial anak-anak.
Pengertian Permainan Bola Bekel
Bola bekel adalah salah satu permainan tradisional yang berasal dari wilayah Jawa Timur. Di daerah Jawa Barat, permainan serupa dikenal dengan nama beklen, yang berarti bekal, dan biji yang digunakan dalam permainan tersebut disebut kuwuk.
Permainan ini umumnya digemari oleh anak-anak perempuan, meskipun banyak juga anak laki-laki yang turut memainkan dan bahkan mahir dalam permainan ini.
Biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih, namun pelaksanaannya dilakukan secara individu. Untuk memainkan bola bekel, dibutuhkan bola berbahan karet dan sejumlah biji bekel, yang umumnya berjumlah antara lima hingga dua belas buah.
Sejarah Bola Bekel
Permainan bekel merupakan salah satu permainan tradisional yang cukup populer di kalangan anak-anak perempuan Indonesia. Meski begitu, permainan ini juga dimainkan oleh anak laki-laki, meskipun jumlahnya tidak sebanyak perempuan.
Permainan ini termasuk dalam warisan budaya yang telah lama dikenal, dan menariknya, memiliki pengaruh dari budaya Belanda pada masa awal kemunculannya. Istilah “bekel” berasal dari kata Belanda bikkelen, yang berarti membanting tulang.
Meski maknanya terdengar tidak berkaitan langsung dengan bentuk bola bekel yang bulat, permainan ini memiliki kemiripan dengan permainan dongkrak atau *western jacks* yang umum dimainkan oleh anak-anak di negara Barat.
Sejak pertama kali diperkenalkan, permainan ini telah digemari oleh anak-anak Indonesia. Walaupun bisa dimainkan oleh siapa saja, mayoritas pemainnya tetap berasal dari kalangan anak perempuan.
Hingga kini, bekel masih menjadi bagian dari jajaran permainan tradisional Indonesia, bersama dengan permainan seperti gundu, layang-layang, dan gangsing.
Sayangnya, popularitas permainan ini mulai menurun seiring dengan meningkatnya minat anak-anak terhadap permainan digital yang dianggap lebih modern dan menarik.
Padahal, permainan tradisional seperti bekel memiliki banyak manfaat, terutama bagi perkembangan fisik anak.
Salah satu manfaat utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik kasar, membuat anak lebih aktif, serta melatih ketangkasan tangan melalui gerakan yang dilakukan selama bermain.
Alat Dalam Permainan Bola Bekel
Tidak sedikit orang yang masih belum sepenuhnya memahami seperti apa wujud dari bola bekel. Pada dasarnya, bentuknya menyerupai bola pada umumnya, yaitu bulat sempurna.
Namun, yang menjadi ciri khasnya adalah ukurannya yang jauh lebih mungil dibandingkan dengan bola yang digunakan dalam olahraga seperti sepak bola, voli, atau basket.
Secara spesifik, bola bekel biasanya memiliki diameter berkisar antara 2 hingga 10 sentimeter.
Material yang digunakan untuk membuat bola ini bisa berupa karet, gel elastis, atau bahan lain yang memiliki kemampuan untuk memantul ketika dijatuhkan ke permukaan keras seperti lantai.
Sementara itu, komponen lain dalam permainan ini yang disebut biji bekel memiliki desain menyerupai dua lingkaran—satu besar dan satu kecil—yang saling terhubung. Biji tersebut dapat diputar atau diposisikan berdiri saat dimainkan.
Cara Bermain Bola Bekel
Berikut panduan lengkap cara bermain bola bekel yang perlu diketahui:
- Siapkan satu bola bekel dan minimal 5 biji bekel.
- Semua pemain melakukan hompimpa dan suit untuk urutan pemain.
Sesi awal permainan
- Bola bekel dilambungkan ke udara, kemuidan dilanjutkan dengan mengambil seluruh biji bekel sebelum bola bekel memantul di lantai sebanyak 2 kali.
- Setelah itu langsung ambil kembali bola bekel.
- Kemudian, biji bekel kembali disebarkan dan bola dilemparkan ke arah atas.
- Saat menunggu bola untuk memantul, ambil satu biji bekel, kemudian tangkap kembali bola tadi.
- Lakukan hingga semua biji bekel habis.
Sesi kedua masih menggunakan teknik yang sama, tetapi hanya harus mengambil 2, kemudian 3, 4 dan 5 biji bekel.
- Jika pemain masih dapat melanjutkan permainan, pemain tersebut harus membalikkan biji bekel ke sisi bawah.
- Lakukan satu persatu hingga seluruh biji bekel menghadap bawah, kemudian biji bekel bisa diambil baik satu persatu maupun beberapa sekaligus.
Sesi ketiga dilakukan dengan membalikkan biji bekel ke sisi kanan dan kiri.
- Jika semua biji bekel terbalik, kembali ambil satu persatu atau beberapa sekaligus, hingga semua biii bekel habis.
- Pemain yang pertama menyelesaikan runtutan sesi permainan di atas, maka dialah pemenangnya.
Level Dalam Permainan Bola Bekel
Dalam urutan permainan bola bekel, masih banyak yang belum memahami sistem tingkatan atau level yang ada dalam permainan ini.
Tahapan pertama dimulai ketika pemain mengambil biji bekel satu per satu, lalu dilanjutkan dengan mengambil dua sekaligus, tiga sekaligus, dan seterusnya hingga semua biji berhasil dikumpulkan.
Tahap kedua dimulai ketika pemain mampu mengumpulkan seluruh biji dalam satu kali pantulan bola.
Pada fase ini, ada tantangan tambahan: setiap biji bekel harus dibalik terlebih dahulu—baik menghadap ke bawah, ke kanan, atau ke kiri—kemudian dikembalikan ke posisi semula seperti pada tahap pertama sebelum diambil kembali.
Meski terlihat sederhana, permainan ini memiliki sejumlah ketentuan yang wajib dipatuhi agar pemain bisa melanjutkan ke level berikutnya, yaitu:
- Bola hanya boleh memantul satu kali saat dilempar.
- Ketika sudah memasuki sesi lanjutan, pemain tidak diperkenankan menggunakan jari untuk menyentuh biji bekel yang tidak sedang diambil.
- Jika saat membalik biji bekel ada satu yang secara tidak sengaja menghadap ke arah yang salah, maka pemain tersebut dianggap gagal.
Ketiga aturan ini menjadi acuan utama dalam menentukan siapa yang menang dalam permainan bola bekel.
Jika salah satu dari ketentuan tersebut dilanggar, maka pemain yang melanggar harus keluar dari giliran dan digantikan oleh peserta berikutnya sesuai urutan permainan.
Manfaat Bermain Bola Bekel
Permainan tradisional yang melibatkan gerakan tubuh dan interaksi sosial memiliki beragam manfaat positif, termasuk permainan bola bekel.
Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan dampak baik bagi perkembangan anak. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh melalui permainan bola bekel:
1. Mengasah Fokus dan Perhatian
Dalam permainan ini, anak akan melempar bola kecil, mengambil biji satu per satu dengan cepat, lalu menangkap bola yang memantul sebelum menyentuh lantai kembali.
Proses tersebut menuntut konsentrasi tinggi, sehingga dapat membantu anak melatih kemampuan fokus dan ketelitian.
2. Mengembangkan Keterampilan Gerak Halus
Kecepatan dan ketepatan gerakan tangan serta jari menjadi faktor penting dalam permainan ini.
Oleh karena itu, bola bekel sangat efektif untuk meningkatkan koordinasi motorik halus, terutama pada bagian tangan dan jari, yang berguna dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
3. Mendorong Kemampuan Berpikir Anak
Selain melatih fisik, permainan ini juga merangsang fungsi kognitif. Anak dituntut untuk berpikir cepat, membuat strategi, dan mengingat urutan gerakan.
Jika dilakukan secara rutin, permainan ini dapat membantu memperkuat daya ingat dan kemampuan berpikir logis anak.
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Permainan Bola Bekel
Salah satu aspek penting yang tercermin dalam permainan bola bekel adalah nilai kebersamaan.
Aktivitas ini melibatkan interaksi langsung antar pemain, mendorong terciptanya sikap saling menghormati dan kerja sama dalam suasana yang menyenangkan.
Di samping itu, permainan ini juga menuntut kelincahan dan kemampuan menyusun strategi, karena setiap peserta harus mampu berpikir cepat dan melakukan gerakan yang tepat saat melempar serta menangkap bola.
Proses tersebut secara tidak langsung melatih refleks dan ketepatan dalam mengambil keputusan.
Melalui permainan ini, anak-anak berkesempatan untuk mengembangkan koordinasi motorik halus serta keterampilan sosial, yang berperan penting dalam pembentukan kepribadian dan karakter mereka.
Selain itu, permainan bola bekel juga mengandung nilai-nilai seperti kejujuran, kemampuan memimpin, dan daya cipta.
Dalam praktiknya, anak-anak belajar untuk menaati aturan permainan dan menghargai pencapaian teman-temannya, sehingga tercipta suasana yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan toleransi.
Permainan ini juga menjadi sarana untuk melatih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab, karena setiap peserta dituntut untuk mengikuti aturan dan berperan aktif dalam jalannya permainan.
Sebagai penutup, memahami cara bermain bola bekel bukan hanya soal teknik, tapi juga melatih ketangkasan, fokus, dan nilai kebersamaan yang membentuk karakter sejak dini.