MINYAK

Harga Minyak Dunia Naik, Brent Tembus USD70,78 per Barel

Harga Minyak Dunia Naik, Brent Tembus USD70,78 per Barel
Harga Minyak Dunia Naik, Brent Tembus USD70,78 per Barel

JAKARTA - Harga minyak dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), didorong oleh penurunan persediaan bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data yang dirilis Investing.com, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2025 naik 26 sen atau 0,39 persen menjadi USD67,16 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2025 naik 22 sen atau 0,31 persen menjadi USD70,78 per barel di London ICE Futures Exchange.

Penurunan Persediaan BBM AS Jadi Pemicu

Kenaikan harga minyak mentah ini dipicu oleh laporan dari Energy Information Administration (EIA) pada Rabu, yang mencatat bahwa persediaan BBM AS turun 530 ribu barel dalam pekan yang berakhir pada 14 Maret, sehingga total persediaan menjadi 240,6 juta barel. Penurunan ini lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan para analis yang sebelumnya memperkirakan persediaan akan turun sebesar 2,2 juta barel.

Selain itu, persediaan distilat, yang mencakup solar dan minyak pemanas, juga mengalami penurunan tajam sebesar 2,8 juta barel, menyisakan 114,8 juta barel. Angka ini jauh lebih besar dari ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 300 ribu barel.

Sementara itu, cadangan minyak mentah AS justru mengalami kenaikan, bertambah 1,7 juta barel menjadi 437 juta barel, berlawanan dengan perkiraan pasar yang sebelumnya memprediksi penurunan 512 ribu barel.

Dampak Terhadap Pasar Minyak Global

Menurut analis energi senior di New York, John Peterson, pergerakan harga minyak saat ini mencerminkan keseimbangan antara penurunan pasokan BBM dan peningkatan cadangan minyak mentah.

"Pasar sedang merespons data yang beragam. Penurunan persediaan BBM yang lebih kecil dari perkiraan membatasi kenaikan harga yang lebih tajam, sementara peningkatan cadangan minyak mentah memberi sinyal bahwa pasokan masih cukup," ujarnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan harga minyak mentah, pasar tetap memperhitungkan potensi kenaikan produksi yang dapat kembali menekan harga dalam beberapa pekan mendatang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak

Selain data persediaan minyak, beberapa faktor lain turut mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia, di antaranya:

Kebijakan OPEC+ – Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya terus melakukan pemangkasan produksi untuk menjaga keseimbangan pasar.

Ketegangan Geopolitik – Konflik di beberapa wilayah produsen minyak dapat mengganggu pasokan global.

Permintaan Global – Pemulihan ekonomi dunia pascapandemi turut berpengaruh terhadap tingkat konsumsi minyak mentah.

Kebijakan Moneter AS – Kebijakan suku bunga yang dikeluarkan oleh Federal Reserve dapat mempengaruhi nilai tukar dolar AS dan harga komoditas global, termasuk minyak.

Prospek Harga Minyak ke Depan

Para analis memperkirakan bahwa harga minyak masih akan mengalami fluktuasi dalam beberapa pekan mendatang, tergantung pada perkembangan lebih lanjut dari kebijakan produksi OPEC+, kondisi geopolitik global, serta tren permintaan energi dunia.

Menurut David Green, ekonom energi dari London, pasar masih perlu mencermati tren ke depan sebelum harga minyak dapat kembali ke level stabil.

"Kami memperkirakan harga minyak Brent akan bergerak di kisaran USD70 hingga USD75 per barel dalam beberapa bulan ke depan, bergantung pada dinamika pasokan dan permintaan," ungkapnya.

Dengan kondisi pasar yang masih dinamis, para pelaku industri dan konsumen energi di seluruh dunia diharapkan tetap memantau pergerakan harga minyak untuk mengantisipasi dampaknya terhadap sektor ekonomi yang lebih luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index